Langsung ke konten utama

MANUSIA DAN PENDERITAAN

PENGERTIAN PENDERITAAN 


 

Penderitaan atau rasa sakit dalam arti luas, dapat menjadi pengalaman ketidaknyamanan dan kebencian terkait dengan persepsi bahaya atau ancaman bahaya di suatu individu. Penderitaan adalah elemen dasar yang membentuk valensi negatif dari afektif fenomena. Kebalikan dari penderitaan adalah kesenangan atau kebahagiaan.

Penderitaan ini sering dikategorikan sebagai fisik atau mental. Hal ini dapat datang dalam berbagai tingkat intensitas, dari yang ringan sampai yang tak tertahankan. Faktor-faktor dari durasi dan frekuensi terjadinya biasanya senyawa yang intensitas. Sikap terhadap penderitaan dapat bervariasi secara luas, pada penderita atau orang lain, menurut berapa banyak hal ini dianggap sebagai dapat dihindari atau tidak dapat dihindari, berguna atau tidak berguna, pantas atau tidak layak.

Penderitaan terjadi dalam setiap kehidupan makhluk dalam banyak cara, sering kali secara dramatis. Akibatnya, banyak bidang kegiatan manusia yang berkaitan dengan beberapa aspek dari penderitaan. Aspek-aspek tersebut dapat meliputi sifat penderitaan, proses, asal-usul dan penyebab, arti dan makna, berkaitan dengan pribadi, sosial, dan budaya perilaku, obat, manajemen, dan menggunakan.

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Penderitaan



CONTOH TENTANG PENDERITAAN

  • Sakit.

  • Gagal mencapai impian.

  • Mengecewakan orang tua ataupun orang lain.

  • Tidak medapatkan kasih sayang.

  • Kelaparan.

  • Penindasa

  • Dan lain-lain.

    Sumber : https://www.slideshare.net/DaviadiAuzanF/6-manusia-dan-penderitaan



​PENGERTIAN SIKSAAN

  • Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan.

  • Siksaan yang sifatnya psikis misalnya kebimbangan, kesepian dan ketakutan.

  • Kebimbangan dialami oleh seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akandiambil. Akibat dari kebimbangan seseorang berada dalam keadaan yang tidak menentu, sehingga ia merasa tersiksa dalam hidup nya saat itu.

  • Bagi orang yang lemah berpikirnya, masalah bimbangan akan lama dialami, sehingga siksaan itu berkepanjangan.

  • Tetapi bagi orang yang kuat berpikirnya ia akan cepat mengambil suatu keputusan, sehingga kebimbangan akan cepat dapat diatasi.

  • Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya atau jiwanya, walaupun ia dalam lingkungan orang ramai, untuk mengalahkan rasa kesepian orang perlu cepat mencari teman yang dapat diajak berkomunikasi, dan juga perlu mengisi waktunya dengan suatu kesibukan.

  • Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu di besar-besarkan yang tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia.

    Sumber : http://dosen.stie-alanwar.ac.id/file/content/2018/04/03_MANUSIA_DAN_PENDERITAAN_STIE_AL-ANWAR_dinda.pdf



​PENGERTIAN PHOBIA

Fobia adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal atau fenomena. Fobia bisa dikatakan dapat menghambat kehidupan orang yang mengidapnya. Bagi sebagian orang, perasaan takut seorang pengidap fobia sulit dimengerti. Itu sebabnya, pengidap tersebut sering dijadikan objek perundungan oleh teman sekitarnya. Ada perbedaan "bahasa" antara pengamat fobia dengan seorang pengidap fobia. Pengamat fobia menggunakan bahasa logika sementara seorang pengidap fobia biasanya menggunakan bahasa rasa. Bagi pengamat dirasa lucu jika seseorang berbadan besar, takut dengan hewan kecil seperti kecoak atau tikus. Sementara di bayangan mental seorang pengidap fobia, subjek tersebut menjadi benda yang sangat besar, berwarna, sangat menjijikkan ataupun menakutkan.

Dalam keadaan normal setiap orang memiliki kemampuan mengendalikan rasa takut. Akan tetapi bila seseorang terpapar terus menerus dengan subjek Fobia, hal tersebut berpotensi menyebabkan terjadinya fiksasi. Fiksasi adalah suatu keadaan di mana mental seseorang menjadi terkunci, yang disebabkan oleh ketidak-mampuan orang yang bersangkutan dalam mengendalikan perasaan takutnya. Penyebab lain terjadinya fiksasi dapat pula disebabkan oleh suatu keadaan yang sangat ekstrim seperti trauma bom, terjebak lift dan sebagainya.

Seseorang yang pertumbuhan mentalnya mengalami fiksasi akan memiliki kesulitan emosi (mental blocks) dikemudian harinya. Hal tersebut dikarenakan orang tersebut tidak memiliki saluran pelepasan emosi (katarsis) yang tepat. Setiap kali orang tersebut berinteraksi dengan sumber Fobia secara otomatis akan merasa cemas dan agar "nyaman" maka cara yang paling mudah dan cepat adalah dengan cara "mundur kembali" atau regresi kepada keadaan fiksasi. Kecemasan yang tidak diatasi seawal mungkin berpotensi menimbulkan akumulasi emosi negatif yang secara terus menerus ditekan kembali ke bawah sadar (represi). Pola respon negatif tersebut dapat berkembang terhadap subjek subjek fobia lainnya dan intensitasnya semakin meningkat. Walaupun terlihat sepele, “pola” respon tersebut akan dipakai terus menerus untuk merespon masalah lainnya. Itu sebabnya seseorang penderita fobia menjadi semakin rentan dan semakin tidak produktif. Fobia merupakan salah satu dari jenis jenis hambatan sukses lainnya.

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Fobia


TIGA SIKSAAN YANG SIFATNYA PSIKIS

Siksaan yang sifatnya Psikis misalnya kebimbangan, kesepian dan ketakutan.

Kebimbangan dialami oleh seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapatmenentukan pilihan mana yang akan diambil. Misalnya pada suatu saat apakah seseorang yang bimbang itu pergi atau  tidak, siapakah kawannya yang akan pacar tetapnya. Akibat dari kebimbangan seseorang berada dalam keadaan yang tidak menentu, sehingga ia merasa tersiksa dalam hidupnya saat itu. Bagi orang yang lemah berpikirnya, masalah kebimbangan akan lama dialami,sehingga siksaan itu berkepanjangan. Tetapi bagi orang yang kuat berpikirnya ia akan cepat mengambil suatu keputuan, sehingga kebimbangan akan cepat dapat diatasi.

Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya atau jiwanya, walaupun ia dalam lingkungan  orang ramai, kesepian ini tidak boleh dicampur adukkan dengan keadaan sepi seperti yang  dialami oleh petapa  atau biarawan yang tinggalnya ditempat yang sepi. Tempat mereka memang sepi tetapi hati mereka tidak sepi. Kesepian juga merupakan salah satu wujud dari siksaan yang dialami seseorang.

Seperti halnya kebimbangan, kesepian perlu cepat diatasi agar seseorang jangan terus menerus merasakan penderitaan batin, sebagai homo socius, seseorang perlu kawan, maka untuk mengalahkan rasa kesepian orang perlu cepat macari kawan yang dapat diajak untuk berkomunikasi. Pada umumnya orang yang dapat dijadikan kawan duka adalah orang yang dapat mengerti dan menghayati kesepian yang dialami oleh sahabatnya  itu, selain mencari kawan, seseorang juga perlu mengisi waktunya dengan suatu kesibukan,khususnya yang dapat bersifat fisik, sehingga rasa kesepian tidak memperoleh tempat dan waktu dalam dirinya.

Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia. Pada    umumnya orang memiliki satu atau lebih phobia ringan seperti takut pada tikus, ular, serangga dan lain sebagainya. Tetapi pada sementara orang ketakutan itu sedemikian hebatnya sehingga sangat mengganggu. Seperti pada kesepian, ketakutan dapat juga timbul atau dialami seseorang walaupun lingkungannya ramai, sebab ketakutan merupakan hal yang sifatnya psikis. 

Sumber : https://rachelbrena.wordpress.com/2012/04/09/contoh-3-siksaan-yang-sifatny-psikis/



​PENYEBAB SESEORANG MERASA KETAKUTAN

Rasa takut adalah emosi alami, kuat, dan memicu reaksi fight or flight dari tubuh. Ketika merasa ngeri, seseorang menjadi lebih waspada akan kemungkinan adanya ancaman atau bahaya. Ancaman yang bersifat fisik maupun fisiologis sama-sama bisa memicu rasa takut.

Lebih jauh lagi, rasa takut juga bisa menjadi gejala masalah psikologis seperti serangan kepanikan, kecemasan sosial, phobia, hingga post-traumatic stress disorder.

Takut termasuk salah satu emosi yang sangat kompleks. Ada yang merasa takut karena trauma atau pengalaman kurang mengenakkan di masa lalu, ada juga yang pemicunya berbeda. Itulah mengapa reaksi takut pada setiap individu bisa berlainan.Beberapa hal yang kerap menjadi pemicu kengerian di antaranya:

  • Situasi atau objek tertentu seperti ketakutan akan laba-laba, ular, ketinggian, naik pesawat

  • Apa yang akan terjadi di masa depan

  • Kejadian yang ada dalam imajinasi

  • Ancaman bahaya nyata dari lingkungan

Artinya, alasan mengapa seseorang merasa takut bisa terjadi karena bentuk pertahanan diri alami. Namun di sisi lain, ada pula rasa ngeri yang dipicu pengalaman traumatis di masa lalu.

Sumber : https://www.sehatq.com/artikel/mengenal-alasan-di-balik-rasa-takut-pada-manusia



PENGERTIAN KEKALUTAN MENTAL

Kekalutan mental adalah sebuah penyakit kejiwaan yang akut, terbatas pada waktu tertentu, dan muncul dalam bentuk depresi yang dipicu oleh stres, kecemasan, atau disosiasi dalam diri seseorang yang sebelumnya belum mengalami gangguan, sehingga mereka tak dapat lagi melakukan kegiatan sehari-hari hingga gangguan ini hilang.

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Kekalutan_mental


GEJALA-GEJALA SESEORANG MENGALAMI KEKALUTAN MENTAL

Berikut ini adalah gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental yaitu :

  • Jasmani :sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung.

  • Kejiwaan : rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis (kurang antusias), cemburu, mudah marah.

    Sumber : https://farismuhamad.wordpress.com/2019/05/27/manusia-dan-kekalutan-mental/



TAHAP-TAHAP GANGGUAN KEJIWAAN

  • Gangguan kejiwaan dapat dilihat pada gejala-gejala kehidupan si penderita bisa jasmana maupun rohani yaitu mulai bersikap diluar akal sehat.

  • Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif yaitu seperti mengancam dengan membunuh dirinya sendiri

  • Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang mendandai bahwa yang bersangkutan mengalami gangguan. 

    Sumber : https://farismuhamad.wordpress.com/2019/05/27/manusia-dan-kekalutan-mental/

​SEBAB-SEBAB TIMBULNYA KEKALUTAN MENTAL

  • Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurnaa hal-hal tersebut sering menyebabkan yang seseorang merasa rendah diri yang secara berangsur-angsur akan menyudutkan kedudukannya dan menghancurkan mentalnya.

  • Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat, sehingga seseorang tidak dapat menyesuaikan diri lagi misalnya orang pedesaan yang berat menyesuaikan diri dengan kehidupan kota, orang tua yang telah mapan sulit menerima keadaan baru yang jauh berbeda dan masa jayanya dulu.

  • Cara persiapan diri untuk berinteraksi yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial sehingga terkesan over acting.  

    Sumber : https://farismuhamad.wordpress.com/2019/05/27/manusia-dan-kekalutan-mental/



PROSES-PROSES KEKALUTAN MENTAL

  • Positif : trauma (luka jiwa) yang dialami ditanggapi secara baik sebagai usaha agar tetap beratahan dalam hidup, misalnya melakukan ibadah untuk meminta petunjuk dari masalah yang sedang dihadapi oleh seseorang tersebut.

  • Negatif : trauma yang dialami tidak dapat diatasi dengan baik sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi,yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan. Bentuk frustasi antara lain :

  1. Agresi berupa kemarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tidak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadinya hypertensi (tekanan darah tinggi) atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitamya.

  2. Regresi adalah kembali pada pola reaksi yang primitif atau kekanak-kanankan (infantil), misalnya dengan menjerit-jerit,menangis sampai meraung-raungan memecah barang-barang.

  3. Fiksasi adalah peletakan atau pembatasan pada satu pola yang sama (tetap), misalnya dengan membisu, memukul-mukul dada sendiri, membentur-benturkan kepala pada benda keras.

  4. Proyeksi merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negatif pada orang lain, kata pepatah: awak yang tidak pandai menari, dikatakan lantai yang terjungkit.

  5. Identifikasi adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya, misalnya dalam kecantikan yang bersangkutan menyamakan diri dengan bintang film, dalam soal harta kekayaan dengan pengusaha kaya yang sukses.

  6. Narsisme adalah self love yang berlebihan, sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior daripada orang lain.

  7. Autisme adalah gejala menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yang dapat menjurus ke sifat yang tidak waras.

​HUBUNGAN ANTARA PENDERITAAN DAN PERJUANGAN

Penderitaan adalah Ujian kehidupan manusia yang bersifat kodrati(berasal dari tuhan). Karena tergantung kepada manusia itu sendiri bisa menyelesaikan masalah itu semaksimal mungkin atau tidak. Manusia dalah makhluk berbudaya, dengan budaya itulah ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam hidupnya atau yang dialaminya. Hal ini bisa mebuat manusia lebih kreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau berada di sekitarnya.
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi takdir dari manusia itu sendiri, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, tetapi juga harus merasakan penderitaan. Manusia juga harus optimis tiap mengalami penderitaan tersebut karena penderitaan adalah ujian dari Tuhan Yang Maha Esa.Kitadapat mencoba menghilangkan penderitaan kita dengan cara berjuang yaitu dengan terus berusaha merubahnya.Memang penderitaan merupakan ketentuan dari tuhan yang maha esa tetapi kita dapat mencoba merubahnya apabila kita terus berusaha dan juga berdoa untuk merubahnya.Contohnya adalah saat seseorang yang harus reala mengalami kebutaan dia dapat berusaha untuk dapat melakukan aktivitasnya walaupun dia buta dengan cara berlatih dan tidak lupa untuk berdoa.

Sumber : https://farismuhamad.wordpress.com/2019/05/27/manusia-dan-kekalutan-mental/



HUBUNGAN ANTARA PENDERITAAN, MEDIA MASSA DAN SENIMAN

Penderitaan pastilah semua orang pernah merasakannya .Namun semakin maju suatu zaman maka kemungkinan penderitaannya juga akan semakin besar.Kemajuan teknologi juga merupakan salah satu factor penyebabnya yaitu seperti Penciptaan bom atom, reaktor nuklir, pabrik senjata, peluru kendali, pabrik bahan kimia merupakan sumber peluang terjadinya penderitaan manusia.Contoh sebab lain yang menimbulkan penderitaan manusai adalah kecelakaan, bencana alam dan lain-lain. Contohnya tenggelamnya kapal laut, meletusnya gunue berapi, tsunami dan sebagainya bisa membuat manusia menderita karena bencana tersebut.
Berita mengenai penderitaan manusia ramai mengisi lembaran koran, layar kaca dan berbagai media informasi lainnya.Berita-berita tersebut ditayangkan dengan tujuan agar semua orang mendapatkan informasi tentang dunia luar dan dapat ikut bersimpati. Dengan demikian diharapkan dapat menggugah hati manusia untuk bebuat sesuatu yaitu seperti memberikan bantuan.Bantuan yang dating bisa secara perseorangan atau kelompok atau bisa juga dari sebuah organisasi tertentu.
Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan kepada masyarkan luas. Dengan demikian masyarakat dapat dengan segera manusia dapat menentukan sikap yaitu untuk bersimpati atau tidak.Selain itu komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya juga tidak kalah pentingnya, sehingga para pembaca, penonton dapat menkhayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni.

Sumber : https://farismuhamad.wordpress.com/2019/05/27/manusia-dan-kekalutan-mental/



​SEBAB-SEBAB TIMBULNYA PENDERITAAN

  • Penderitaan yang timbul karena perbuatan manusia.

  • Penderitaan yang timbul karena siksaan / azab Tuhan.

Pengaruh / dampak yang dapat ditimbulkan dari penderitaan dapat berupa dampak positif ataupun dampak negative. Sikap ini sangatlah berpengaruh dari kepribadian orang yang mengalami penderitaan, jika orang ini mempunyai kepribadian yang sabar maka dampak yang ditimbulkan akan membuat orang ini semakin tabah, ulet, dan lain lain. Begitupula sebaliknya. 

Sumber : https://farismuhamad.wordpress.com/2019/05/27/manusia-dan-kekalutan-mental/



​PENGARUH YANG AKAN TERJADI PADA SESEORANG JIKA MENGALAMI PENDERITAAN

Seseorang yang mengalami penderitaan mungkin akan berpengaruh positif dan negatif pada dirinya tergantung bagaimana seseorang tersebut menanggapinya.Jika seseorang tersebut dapat menanggapinya dengan positif maka pengaruhnya juga akan positif contohnya adalah ketika kita mendapat penderitaan kita menganggap itu adalah sebuah ujian dari tuhan untuk melatih kesabaran maka hasilnya juga kita akan menjadi orang yang lebih kuat mentalnya dan lebih sabar. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, dan putus asa yang berujung terganggunya kejiwaan seseorang lalu kemudian muncullah pikiran-pikiran negatif seperti ingin bunuh diri. Dapat juga berupa kekecewaan, duka, kesedihan, kekacauan hati dan fikiran. Pengaruh penderitaan juga dapat berupa perubaahn pola berfikir seseorang, perubahan tingkah laku, serta pandangan hidup seseorang. Tidak dapat dipungkiri jika suatu penderitaan yang di alami oleh setiap orang, masih banyak yang berpandangan bahwa penderitaan hanya membawa dampak buruk atau pengaruh buruk bagi mereka. Tanpa disadari jika mereka berusaha berfikir dan menggali makna dari penderitaan tersebut sebenarnya memiliki suatu arti berupa pelajaran bagi setiap individu tersebut.

Sumber : https://farismuhamad.wordpress.com/2019/05/27/manusia-dan-kekalutan-mental/







Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH PERKEMBANGAN SISTEM / TEKNOLOGI INFORMASI

SEJARAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI / SISTEM INFORMASI Ada beberapa tonggak perkembangan teknologi yang secara nyata memberi sumbangan terhadap perkembangan TIK hingga saat ini. Pertama adalah temuan telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1875. Temuan ini kemudian berkembang menjadi pengadaan jaringan komunikasi dengan kabel yang meliputi seluruh daratan Amerika, bahkan kemudian diikuti pemasangan kabel komunikasi trans-atlantik. Jaringan telepon ini merupakan infrastruktur masif pertama yang dibangun manusia untuk komunikasi global. Memasuki abad ke-20, tepatnya antara tahun 1910-1920, perkembangan TIK (teknologi informasi dan komunikasi) ditandai dengan sebuah transmisi suara tanpa kabel melalui siaran radio AM yang pertama. Komunikasi suara tanpa kabel ini pun segera berkembang pesat. Kemudian diikuti pula oleh transmisi audio-visual tanpa kabel, yang berwujud siaran televisi pada tahun 1940-an. Komputer elektronik, juga sebagai wujud perkembangan TIK, beroperasi prtama kali pada...

TUGAS MTK SI 2_PERT 13_Metode Penugasan-Minimasi

FATHYAH SHAFNA MARDHATILLAH_10120418_2KA14_Tugas MTK SI 2_PERT 13_Metode Penugasan (Minimum dan Maksimum) Jumlah Baris = Jumlah Kolom

MANUSIA DAN HARAPAN

  Pengertian Harapan Harapan merupakan istilah yang telah banyak didiskripsikan oleh para ahli dalam bidang psikologi. Averill beserta teman-temannya mendeskripsikan harapan sebagai emosi yang diarahkan oleh kognisi dan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan (J. Lopez, 2009:487). Stotland dan Gottschalk masing-masing mendeskripsikan harapan sebagai keinginan untuk mencapai tujuan, Stotland menekankan hal penting dan kemungkinan dalam mencapai tujuan, sedangkan Gottschalk mendeskripsikan tenaga positif yang mendorong seseorang untuk bekerja melalui keadaan yang sulit (J. Lopez, 2009:487). Staat memandang harapan merupakan ekspektasi yang berinteraksi dengan pengharapan untuk mewujudkan kemungkinan dan berpengaruh pada tuju an yang dicapai (J. Lopez, 2009:487). Sumber : http://etheses.uin-malang.ac.id/1673/6/11410129_Bab_2.pdf   Persamaan harapan dan cita-cita   Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu...