PENGERTIAN ILMU BUDAYA DASAR
Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Istilah Ilmu Budaya Dasar dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanitiesm yang berasal dari istilah Bahasa Inggris “The Humanities”. Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humanus yang bisa diartikan manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar supaya manusia bisa menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
TUJUAN ILMU BUDAYA DASAR
Penyajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian jelaslah bahwa mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk di dalam pengetahuan budaya (the humanities). Akan tetapi Ilmu Budaya Dasar semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut Ilmu Budaya Dasar diharapkan dapat :
Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
Memeberi kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing, tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat. Usaha ini terjadi karena ruang lingkup pendidikan kita amat sempit dan condong membuat manusia spesialis yang berpandangan kurang luas. Kedaerahan dan pengkotakan disiplin ilmu yang ketat.
Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademisi diharapakan akan lebih lancar dalam berkomunikasi.
TIGA KELOMPOK ILMU PENGETAHUAN
Untuk mengetahui bahwa Ilmu Budaya Dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya, lebih dulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof.Dr.Harsya Bachtiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu :
Ilmu-Ilmu Alamiah (natural scince)
Ilmu-Ilmu Alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menetukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menetukan suatu kualitas. Hasil analisis itu kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitiannya 100% benar dan 100% salah. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu alamiah antara lain ialah astronomi, fisika, kimia, biologi, kedokteran, mekanika.
Ilmu-ilmu Ssosial (social science)
Ilmu-ilmu Sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tetapi hasil penelitiannya tidak mungkin 100% benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antar manusia itu tidak dapat berubah dari saat ke saat. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu sosial antara lain ilmu ekonomi, sosiologi, politik, demografi, psikologi, antropologi sosial, sosiologi hukum, dan sebagainya.
Pengetahuan Budaya (The Humanities)
Pengetahuan Budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan pernyataan-pernyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti. Peristiwa-peristiwa dan pernyataan-pernyataan itu pada umumnya terdapat dalam tulisan-tulisan. Metode ini tidak ada sangkut pautnya dengan metode ilmiah, hanya mungkin ada pengaruh dari metode ilmiah.
Pengetahuan Budaya (The Humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian cabang ilmu (disiplin), seni dan filsafat. Keahlian ini pun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang keahlian lain, seperti seni sastra, seni tari, seni music, seni rupa dan lain-lain. Sedang Ilmu Budaya Dasar (Basic Humanities) sebagaimana dikemukakan di atas, adalah usaha yang diharapakan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Masalah-masalah ini dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (The Humanities), baik secara gabungan berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya ataupun dengan menggunakan masing-masing keahlian di dalam pengetahuan budaya (The Humanities). Dengan perkataan lain, Ilmu Budaya Dasar menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran dan kepekaan dalam mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu Budaya Dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu Budaya Dasar dalam Bahasa Inggris disebut dengan Basic Humanities. Pengetahuan Budaya dalam Bahasa Inggris disebut degan istilah The Humanities. Pengetahuan Budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai makhluk berbudaya (homo humanus), sedangkan Ilmu Budaya Dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.
PERBEDAAN IBD DAN IPS
Ilmu Budaya Dasar mengambil beberapa sumber pengertian yaitu suatu cara untuk mempelajari ciri khas suatu adat istiadat, keunikan suatu bangsa, negara dan daerah dimana dimulai dari hal yang peling kecil sekalipun hingga hal yang paling besar sekalipun. Hal tersebut akan menjadi objek dari perkuliahan kali ini sehingga mahasiswa dapat merasakan beragam ilmu budaya dasar yang ada karena sebelumnya sewaktu duduk di sekolah menengah atas hanya menerima ilmu pengetahuan sosial.
Ilmu Pengetahuan Sosial juga mengambil beberapa makna yang bermacam-macam seperti cara mempelajari status sosial atau yang sangat berkaitan erat dengan masyarkat yang berperan dimsns perhubungan seseorang dengan interaksi dan timbal balik seseorang disuatu kaum, daerah, bangsa dan negara tempat agar dapat bersosialisasi dengan baik dan menerapkann segala pembelajaran yang telah diberikan dari semenjak duduk dibangku sekolah dasar. Hal demikian diharapkan bisa menjadi pedoman agar status sosial seseorang tidak kurang dianggap dan dibutuhkan oleh makhluk sosial yang lain.
Jadi perbedaan Ilmu Budaya Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial adalah bagaimana cara sesorang mempelajari suatu hal yansg menjadiobjek di dalam kehidupannya dan akan menyebabkan sesuatu yang akan memberi dampak pada dirinya apabila ia menjalankan kedua hal di atas dengan baik ataupun dengan buruk. Karena yang akan menetukan seseorang akan menggunakan suatu budaya yang bersosialisasi secara langsung dan tidak langsung ialah orang tersebut.
Sumber lainnya yang saya ambil tentang perbedaan IBD dan IPS
Perbedaan antara Ilmu Budaya Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial, yaitu :
Ilmu Budaya Dasar diberikan pada tingkat perguruan tinggi sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan pada tingkat pendidikan dasar maupun tingkat pendidikan lanjutan menengah pertama sampai sampai menengah atas.
Ilmu Budaya Dasar merupakan matakuliah tunggal artinya tidak memiliki kelompok mata pelajaran sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial adalah kelompok dari sejumlah mata pelajaran diantaranya Sejarah, Ekonomi, Geografi, Sosiologi, dan lain-lain.
Ilmu Budaya Dasar bertujuan untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk megkaji masalah manusia dan kebudayaan sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial bertujuan untuk pembentukan pengetahuan dan keterampilan intelektual.
PERSAMAAN IBD DAN IPS
Sangat banyak persamaan antara IBD dan IPS, salahsatunya adalah mempelajari tentang manusiawian yang pasa dasarnya seperti yang kita ketahui kita sebagai manusia tidak bisa hidup sendiri, jadi kita sebagai manusia haruslah bersosialisasi terhadap banyak orang tanpa melihat warna kulit, umur, keturunan, kekayaan dan sebagainya. Diharapkan setelah kita mempelajari IBD ini kita bisa bersosialisasi dengan orang dalam kehidupan sehari-hari.
Lalu BERBUDAYA, maksud berbudaya di sini adalah agar kita tahu budaya kita yang sudah jadi rahasia umum bahwa bangsa Indonesia ini adalah salah satu negara yang memiliki banyak budaya, maka dengan kita mempelajari IBD ini diharapkan ktia tahu, memahami tentang budaya kita dan selalu berusaha menjaga budaya kita agar tidak diambil oleh negara asing.
Satu lagi persamaan antara IBD dan IPS adalah kehalusan atau tingkah laku dalam bermasyarakat.
Dalam IBD juga IPS kita diajarkan tata cara atau tingkah laku sdalam bersosialisasi sehari-hari di lingkungan, baik di lingkungan yang kita sudah terbiasa dan juga lingkunganyang baru, karena setiap lingkungan mempunyai cara pandang yang berbeda dalam bersosialisasi maka kita harus bisa mengambil sikap yang tepat saat di lingkungan manapun agar kita bisa diterima di lingkungan tersebut.
Sumber lainnya yang saya ambil tentang persamaan antara IBD dan IPS
Persamaan dari Ilmu Budaya Sosial dan Ilmu Pengetahuan Sosial adalah :
Keduanya merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan atau pengajaran.
Keduanya bukan merupakan disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
Keduanya merupakan materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan permasalahan sosial.
UNSUR-UNSUR YANG MEMBANGUN MANUSIA
Jika kita berbicara tentang manusia, pasti akan menjadi perbicaraan yang sangat panjang dan tidak berujung, karena ciptaan Tuhan yang sangat sempurna ini tedapat banyak sekali hal yang dapat dijadikan bahan pembicaraan.
Sebenarnya ada banyak sekali unsur-unsur yang membangun manusia, namun dari sekian banyak unsur-unsur itu, di sederhanakan menjadi 2 klasifikasi, yaitu unsur jasmanai dan danunsur rohani.
Unsur Jasmani adalah semua hal yang berhubungan dengan kebutuhan fisik manusia, seperti makan, minum dan lain-lain yang jika tidak dipenuhi maka akan berakibat buruk bagi manusia itu.
Sedangkan Unsur Rohani adalah semua hal yang berhubungan dengan kebutuhan rohani, atau hati manusia, seperti agama atau keyakinan, ketenangan hati, rasa aman, rasa bahadia dan lain-lain.
Unsur-unsur yang membentuk manusia.
Ada dua pandangan yang dapat dijadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia :
1.Manusia terdiri dari 4 unsur yang saling terkait yaitu :
Jasad : badan kasar manusia yang tampak dari luar, dapat diraba dan menempati ruang.
Hayat : mengandung unsur hidup yang ditandai gerak.
Ruh : bimbingan Tuhan yang bekerja secara spiritual yang memahami kebenaran.
Nafs : kesadaran tentang diri sendiri.
2. Manusia sebagai suatu kepribadian memiliki 3 unsur, yaitu :
Id : merupakan struktur kepribadian yang palig primitive dan paling tidak tampak. Merupakan libido murni, atau energy psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional.
Ego : bagian yang pertama kali dibedakan denganID, disebut kepribadian eksekutif karena peranannya dalam menghubungkan energy Id ke dalam saluran social yang dapat dimengerti orang lain.
Super Ego : merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun. Super ego terbentuk dari lingkungan eksternal. Super ego merupakan kesatuan standar moral yang diterima ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas dalam lingkungan luar diri.
HAKIKAT MANUSIA
a.Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh. Tubuh merupakan materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak abadi. Jika manusia itu meninggal, tubuhnya akan hancur dan lenyap.
b. Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya. Kesempurnaannya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh penciptanya dengan akal, perasaan dan kehendak yang terdapat di dalam jiwa manusia. Perasaan dalam diri manusia ada dua macam, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan inderawi adalah rangsangan jasmani melalui indera. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia misalnya :
Perasaan intelektual, yaitu perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan.
Perasaan estetis, perasaan yang berkenaan dengan keindahan.
Perasaan etis, perasaan yang berkenaan dengan kebaikan.
Perasaan diri, perasaan yang berkenaan dengan harga diri.
Perasaan sosial, perasaan yang berkenaan dengan kelompok masyarakat.
Prasaan religius, perasaan yang berkenaan dengan agama dan kepercayaan.
c. Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi.
Manusia merupakan produk dari saling tindak atau interaksi faktor-faktor hayati dan budayawi.
d. Makhluk ciptaan Tuhan yang terkait dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
Manusia dalam konteks kehidupan konkrit adalah makhluk alamiah yang terikat dengan lingkungannya (ekologi).
PERBEDAAN MANUSIA DENGAN MAKHLUK LAIN
A. Manusia mempunyai akal budi yang merupakan kemampuan berpikir manusia sebagai kodrat alami, manusia dengan akal budinya mampu memperbaruhi dan mengembangkan sesuatu untuk kepentingan hidup dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup, kebutuhan untuk memaksimalkan penggunaan potensi-potensi, kemampuan, bakat, kreativitas,ekspresi diri, prestasi,dll.
B. Manusia memiliki kekhasan dibandingkan
dengan makhluk yang paling mirip sekalipun. Menurut al-Qur’an
kekhasan ini menyebabkan adanya konsekuensi kemanusiaan diantaranya
kesadaran, tanggung jawab, dan pembalasan. Karakterisrik manusia
adalah :
1. Aspek Kreasi
Apapun yang ada dalam tubuh
manusia dirakit dalam suatu tatanan yang terbaik dan sempurna. Hal
ini dapat dibandingkan dengan makhluk lain dalam aspek penciptaannya.
Mungkin banyak kesamaannya, tetapi tangan manusia lebih fungsional
dari tangan simpanse, demikian pula organ-organ lainnya.
2.
Aspek Ilmu
Hanya manusia yang punya kemampuan memahami lebih
jauh hakikat alam semesta ini. Pengetahuan hewan hanya terbatas pada
naluri dasar yang tidak bisa dikembangkan melalui pendidikan dan
pengajaran. Manusia menciptakan kebudayaan dan peradaban yang terus
berkembang.
3. Aspek Kehendak
Manusia memiliki
kehendak yang menyebabkan adanya pilihan dalam hidup. Makhluk hidup
dalam suatu pola yang telah baku dan tidak akan pernah berubah. Para
malaikat yang mulia tak akan pernah menjadi makhluk yang sombong atau
maksiat.
4. Aspek Akhlak
Manusia adalah makhluk yang
dapat dibentuk akhlaknya. Ada manusia yang sebelumnya baik, tetapi
karena pengaruh lingkungan tertentu menjadi penjahat atau sebaliknya.
Oleh sebab itu lembaga pendidikan diperlukan untuk mengarahkan
kehidupan generasi yang akan datang agar lebih baik. .(Hamdan,
dkk,2004:36).
Sumber : http://nurlia1710k.blogspot.com/2015/01/tugas-1-ibd-ilmu-budaya-dasar-serta.html
KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
Manusia dimuka bumi ini mendiami wilayah yang berbeda, ada yang mendiami wilayah timur, wilayah barat dan wilayah timur tengah. Hal ini membuat kebiasaan, adat istiadat, kebudayaan dan kepribadian setiap manusia suatu wilayah berbeda dengan yang lainnya. Negara Indonesia termasuk ke dalam bangsa Timur.
Kepribadian bangsa timur dapat diartikan suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan. Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat toleransi yang tinggi. Kepribadian bangsa timur, kita tinggal di Indonesia termasuk ke dalam bangsa timur, dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Di dunia bangsa timur dikenal sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat.
Bangsa timur identik dengan benua asia yang penduduknya sebagian besar berambut hitam, berkulit sawo matang dan adapula yang berkulit putih, bermata sipit. Sebagian besar cara berpakaian orang timur lebih sopan dan tertutup mungkin karena orang timur kebanyakan memeluk agama islam dan menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku. Namun di zaman yang sekarang ini orang timur kebanyakan meniru kebiasaan orang barat. Kebiasaan orang barat yang tidak sesuai atau bertentangan dengan kebiasaan orang timur dapat memengaruhi kejiwaan orang timur itu sendiri.
Pada umumnya kepribadian bangsa timur adalah sangat terbuka dan toleran terhadap bangsa lain, tetapi selama masih sesuai dengan norma, etika serta adat istiadat yang ada. Namun walaupun kita sudah tahu banyak tentang kepribadian bangsa Timur kita tidak bisa selalu beranggapan bahwa kebudayaan bangsa Timur lebih baik dari bangsa Barat. Karena semua hal pasti ada sisi positif dan negatifnya. Tidak ada di dunia ini yang sepenuhnya baik.
Secara garis besar kebudayaan asing yang mudah diterima adalah unsur kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya. Contohnya : Handphone, komputer, dll.
Unsur-unsur Kebudayaan Asing yang Sulit Diterima
Unsur-unsur kebudayaan asing yang sulit diterima antara lain :
1. Unsur-unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi, falsafah hidup dan lain-lain.
2. Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi. Contoh yang paling mudah adalah soal makanan pokok suatu masyarakat.
3. Pada umumnya generasi muda dianggap sebagai individu-individu yang cepat menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi. Sebaliknya generasi tua, dianggap sebagai orang-orang kolot yang sukar menerima unsur baru.
4. Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi, selalu ada kelompok-kelompok individu yang sukar sekali atau bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Diterima atau Tidaknya Suatu Unsur Kebudayaan Baru.
Faktor-faktornya antara lain :
1. Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2. Jika pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama.
3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
4. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
5. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas.
Menurut konsep Jen, menyatakan bahwa :
1. Kebudayaan Timur yakni lebih mementingkan kehidupan rohani, mistik, gotong royong, keramah tamahan dll.
2. Kebudayaan Barat yakni lebih mementingkan kebendaan, pikiran logis, asa guna dan individualisme.
Kepribadian Bangsa Timur
Hospitality
maksud dari sifat tersebut menunjukkan bahwa bangsa timur memiliki sifat yang ramah dan sopan serta mudah bersosialisasi dengan bangsa lainnya. Sikap peduli terhadap lingkungan sekitar membuat bangsa timur mudah bergaul berbeda dengan bangsa barat yang cenderung hidup lebih individualis.
Hardworking
pekerja kera merupan sifat yang tidak bisa dianggap remeh. Bangsa Timur dikenal dengan orang-orangnya yang tidak mudah menyerah, rajin dan bersungguh sungguh saat melakukqan sesuatu apalagi yang berhubungan dengan pekerjaan.
Religius & Well-cultured
Bangsa timur juga terkenal karena keragaman ras dan kebudayaan. Tidak hanya menang kuantitas, hal utama yang menjadi pedoman hidup bangsa timur adalah tradisi dan agama. Karena keterikatan dengan adat dan budaya menjadikan pembatas individu-individu bangsa timur untuk mencapai potensi maksimalnya.
Respect for Elders
Bangsa timur dikenal dengan kesopanannya dan menjunjung tinggi norma kesopanan. Adat yang berlaku di lingkungna bangsa timur sangat berpengaruh terhadap kesopanan orang-orangnya.
Diligent
Karena bangsa timur dikenal pekerja keras dan rajin ini menyebabkan bangsa timur cerdas dan pantang menyerah.
Attached to Norms
Sebagai bangsa timur, dikenal amat menjunjung tinggi norma-norma. Bangsa timur cenderung judgemental menyangkut hal-hal yang bertentangan dengan norma.
Strong family Ties
Kebanyakan orang-orang bangsa timur sangat bergantung pada keluarganya. Keluarga menjadi factor utama dalam hal mempertimbangkan banyak hal seperti urusan jodoh dan karir.
Perubahan Kebudayaan
Kebudayaan lokal Indonesia yang sangat beranekaragam menjadi suatu kebanggaan sekaligus tantangan untuk mempertahankan serta mewarisi kepada generasi selanjutnya. Budaya lokal Indonesia sangat membanggakan karena memiliki keanekaragaman yang sangat bervariasi serta memiliki keunikan tersendiri. Seiring berkembangnya zaman, menimbulkan perubahan pola hidup masyakat yang lebih modern. Akibatnya, masyarakat lebih memilih kebudayaan baru yang mungkin dinilai lebih praktis dibandingkan dengan budaya lokal.
Banyak faktor yang menyebabkan budaya lokal dilupakan dimasa sekarang ini, misalnya masuknya budaya asing. Masuknya budaya asing ke suatu negara sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa. Namun pada kenyataannya budaya asing mulai mendominasi sehingga budaya lokal mulai dilupakan.
Faktor lain yang menjadi masalah adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya peranan budaya lokal. Budaya lokal adalah identitas bangsa. Sebagai identitas bangsa, budaya lokal harus terus dijaga keaslian maupun kepemilikannya agar tidak dapat diakui oleh negara lain. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan budaya asing masuk asalkan sesuai dengan kepribadian negara karena suatu negara juga membutuhkan input-input dari negara lain yang akan berpengaruh terhadap perkembangan di negranya.
Tugas utama yang harus dibenahi adalah bagaimana mempertahankan, melestarikan, menjaga, serta mewarisi budaya lokal dengan sebaik-baiknya agar dapat memperkokoh budaya bangsa yang akan megharumkan nama Indonesia. Dan juga supaya budaya asli negara kita tidak diklaim oleg negara lain.
Sumber : https://hakkajiten.wordpress.com/index/ilmu-budaya-dasar/kepribadian-bangsa-timur/
BAGAN PSIKO-SOSIOGRAM MANUSIA
Berikut ini merupakan contoh dari bagan Psiko-Sosiogram manusia:
Nomor 7 dan 6 disebut sebagai daerah tak sadar dan sub sadar. Tak sadar karena memang sudah tertanam jauh di dalam diri manusia dan tak mampu disadari bahkan oleh manusia itu sendiri. Sub sadar karena sewaktu – waktu unsur – unsur yang sudah tertanam bisa meledak keluar lagi dan mengganggu kebiasaan sehari – hari.
Nomor 5 disebut kesadaran yang tidak dinyatakan. Maksudnya pikiran – pikiran dan gagasan yang ada disimpan sendiri oleh manusia tersebut dan tidak ada seorang lain pun yang dapat mengetahuinya. Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan. kebalikan dari nomor 5, ini berarti manusia mengungkapkankepada orang lain apa yang ada di pikirannya seperti perasaan, pengetahuan dan sebagainya.
Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib. Di sini manusia memiliki seseorang atau sesuatu yang dianggap bisa menjadi curahan hati dan tempat untuk meminta bantuan. Tidak selalu manusia yang lain juga melainkan benda, atau makhluk hidup lain pun bisa berada pada lingkaran ini. Nomor 2 disebut lingkaran hubungan berguna. Bisa dianalogikan hubungan antara murid dengan guru, pedagang dan pembeli.
Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh yang berarti pikiran dan gagasan manusia tentang berbagai macam hal. Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar yang berarti tentang pendapat dan pikiran seseorang tentang dunia atau daerah yang belum pernah dikunjungi atau dijumpai.
Sumber : https://nathaniaseptavy.wordpress.com/2013/05/05/manusia-dan-kebudayaan/
DEFINISI KEBUDAYAAN
Dalam Ilmu kebudayaan dan kemasyarakatan (antropologi dan sosiologi) konsep kebudayaan mempunyai arti yang sangat luas. Dalam ilmu-ilmu ini kebudayaan diartikan semua yang dipelajari manusia sebagai anggota suatu masyarakat. Setiap generasi dalam suatu masyarakat mewariskan kepada generasi berikutnya hal-hal yang bersifat abstrak (gagasan, nilai-nilai, norma) dan hal-hal atau benda-benda yang bersifat kongkrit. Apa yang dipelajari atau apa yang diwariskan tersebut disebut secara umum kebudayaan. Dengan demikian wujud kebudayaan tersebut ada yang ideal (abstrak) dan ada yang kongkrit (benda-benda budaya). Kebudayaan dipelajari, memberi makna terhadap realitas, bukan hanya cara bertingkah laku, juga berfikir.
Definisi kebudayaan sangat banyak sekali. Inventarisasi yang dilakukan oleh Kroeber & Kluckhohn, danKoentjaraningrat, telah menemukan lebih kurang 179 definisi. Kata kebudayaan yang merupakan terjemahan kata culture yang berasal dari kata Latin colereberarti “mengolah, mengerjakan”, yaitu mengolah tanah atau bertani. 4Dari pengertian ini ia berkembang menjadi ungkapan yang berarti segala daya dan usaha manusia untuk mengolah alam. Hanya manusialah yang dikarunia Tuhan dengan daya untuk merubah alam dengan menggunakan akalnya.
Definisi yang sangat luas tentang kebudayaan berbunyi “Kebudayaan adalah kompleks totalitas yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat dan apa saja kemampuan dan kebiasaan yang diperoleh oleh sebagian anggota masyarakat”.5Ahli lain mendefinisikan: “Himpunan reaksi motoris, kebiasaan-kebiasaan, teknik-teknik, gagasan-gagasan, nilai-nilai dan perilaku yang ditimbulkannya”. Kroeber dan Kluckhohn selanjutnya mengemukakan bahwa: Kebudayaan mencakup model dari dan model bagi perilaku yang ekplisit atau inplisit yang diperoleh dan disampaikan dengan menggunakan simbol-simbol yang membentuk prestasi khusus masyarakat-masyarakat manusia, dalam mana termasuk benda-benda yang dihasilkan mereka”. Untuk menyederhanakan pengertian apa yang dimaksud dengan kebudayaan oleh definisi-definisi di atas barangkali pengertian yang dikemukakan Bierstedt dapat menolong. Menurut pendapatnya: “Kebudayaan merupakan suatu kompleks totalitas yang terdiri dari semua cara orang berfikir dan berbuat dan segala sesuatu yang dimiliki”. Berfikir, berbuat menurut pola tertentu, dan memiliki merupakan tiga kategori dasar yang ada dalam tata bahasa setiap bahasa. Dengan demikian kebudayaan tersebut terdiri dari tiga komponen, yaitu gagasan-gagasan (ideas), norma-norma (norma), dan benda hasil kebudayaan (things).
Dalam konsep gagasan-gagasan dimasukkan kebenaran-kebenaran ilmiah, kepercayaan-kepercayaan agama, mitos, legenda, kesusastraan, takhyul, pernyataan tentang prinsip-prinsip dasar atau rumusan-rumusan kebenaran (aphaeisan), pepatah-petitih, dan cerita rakyat. Sedangkan di dalam konsep norma-norma tercakup: hukum, anggaran dasar, undang-undang, peraturan-peraturan, adat istiadat (custom), kebiasaan (folk-ways), tata kelakuan (mores), larangan-larangan (taboos), mode, upacara peralihan status, upacara yang berhubungan dengan kepercayaan (ritual)upacara kehormatan (ceremonies), konvensi, dan basa basi (etiquetts). Selanjutnya yang termasuk ke dalam kebudayaan materil adalah mesin-mesin, peralatan, perabot, gedung-gedung, jalan-jalan, jembatan, peninggalan-peninggalan, benda-benda seni, pakaian, kendaraan, bahan makanan dan obat-obatan.
Setiap kebudayaan mempunyai komponen seperti yang disebutkan di atas.Ketiga komponen di atas akan berhubungan dengan unsur-unsur universal dari setiap kebudayaan. Unsur tersebut adalah bahasa, sistimteknologi, sistimmata pencarian hidup dan ekonomi, organisasi sosial, sistimpengetahuan, religi, dan kesenian. Pembatasan atas tiga wujud atau 7 bidang aktivitas, seperti di atas menyatukan dan merupakan persamaan kebudayaan. Perbedaan lingkungan, sejarah, dan orientasi nilai budaya akan menimbulkan perbedaan dalam kompleksitas kebudayaan. Dengan demikian semua kebudayaan yang ada dalam masyarakat bangsa-bangsa yang ada di muka bumi ini memiliki unsur-unsur yang sama dan keragaman-keragaman yang menyangkut kompleksitasnya.
Pengembangan dan penafsiran konsep ilmiah culture ke dalam bahasa Indonesia dengan menyamakannya dengan kata kebudayaan menimbulkan definisi kebudayaan yang mencakup semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Cipta merupakan kemampuan mental, kemampuan berfikir yang menghasilkan filsafat serta ilmu pengetahuan. Rasa yang meliputi jiwa manusia menghasilkan nilai-nilai dan norma-norma yang perlu untuk mengatur kehidupan masyarakat, termasuk di dalamnya agama, ideologi, kebatinan, kesenian dan semua unsur yang merupakan ekspressidari jiwa manusia. Karya masyarakat menghasilkan tekonologi dan kebudayaan kebendaan. Koentjaraningrat mengemukakan bahwa kata kebudayaan berasal dari kata Sanskerta budhayah, bentuk jamak dari buddhiyang berarti budi dan akal. Ini berarti bahwa kebudayaan bersangkutan dengan budi dan akal. Tafsiran yang hampir bersamaan menurutnya adalah bahwa kata kebudayaan berasal dari kata majemuk budi-daya, artinya daya dari budi, kekuatan akal. Kekuatan akal manusia menghasilkan tiga wujud, yaitu wujud ideal (sistimkebudayaan), wujud kelakuan (sistimsosial), dan wujud kebendaan (kebudayaan fisik). Wujud ideal berupa gagasan konsep dan fikiran manusia. Wujud kelakuan berbentuk kompleks aktivitas. Sedangkan wujud kebendaan menghasilkan benda-benda kebudayaan.
E. B. Tylor dalam bukunya Primitive Culture memberikan pengertian tentang kebudayaan sebagai berikut. Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan lain-lain kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan manusia sebagai anggota masyarakat.
Bronislaw Malinowski menyebut unsur-unsur pokok kebudayaan sebagai berikut :
1.Sistim norma yang memungkinkan kerja sama antara anggota masyarakat di dalam upaya menguasai alam sekelilingnya.
2.Organisasi ekonomi.
3.Alat-alat atau lembaga dan petugas pendidikan, termasuk keluarga.
4.Organisasi kekuatan Ralph Linton seperti dikutip Soerjono Seokanto berpendapat bahwa dalam kebudayaan itu ada juga struktur normatif (design for living, garis-garis atau petunjuk dalam hidup).
Unsur-unsur normatif itu meliputi hal-hal sebagai berikut.
1.Unsur-unsur yang menyangkut penilaian, misalnya apa yang baik dan buruk, apa yang menyenangkan dan tidak menyenangkan, apa yang sesuai dengan keinginan dan apa yang tidak sesuai dengan keinginan.
2.Unsur-unsur yang berhubungan denganapa yang seharusnya seperti bagaimana orang harus berlaku.
3.Unsur-unsur yang menyangkut kepercayaan seperti misalnya harus mengadakan upacara adat pada satu kelahiran, pertunangan, perkawinan, dan lain-lain.
C. Kluckhohn dalam bukunya Universal Categories of Culturemembahas kerangka-kerangka kebudayaan yang kemudian dijadikan kerangka umum. Berdasarkan itu pulalah, Koentjaraningrat memaparkan 7 unsur kebudayaan, yaitu:
1.Bahasa.
2.Sistimpengetahuan.
3.Organisasi sosial.
4.Sistimperalatan hidup dan teknologi.
5.Sistimmata pencaharian hidup.
6.Sistimreligi.
7.Kesenian.
TOKOH-TOKOH KEBUDAYAAN
7 Tokoh Kebudayaan
Lahir di Klaten, 25 Agustus 1925 meninggal di Semarang, 7 Oktober 1985 pada umur 60 tahun) adalah seorang seniman musik dan dalang wayang kulit legendaris dari Jawa Tengah, Indonesia. Salah satu dalang ternama saat ini, yaitu Ki Manteb Soedharsono mengakui bahwa Ki Nartosabdo adalah dalang wayang kulit terbaik yang pernah dimiliki Indonesia dan belum tergantikan sampai saat ini.Nama asli Ki Nartosabdo adalah Soenarto. Merupakan putra seorang perajin sarung keris bernama Partinoyo. Pada tahun 1945 Soenarto berkenalan dengan pendiri grup Wayang Orang Ngesti Pandowo, yaitu Ki Sastrosabdo. Sejak itu ia mulai mengenal dunia pedalangan di mana Ki Sastrosabdo sebagai gurunya. Bahkan karena jasa-jasanya membuat banyak kreasi baru bagi grup tersebut, Soenarto memperoleh gelar tambahan "Sabdo" di belakang nama aslinya. Gelar itu diterimanya pada tahun 1948, sehingga sejak saat itu namanya berubah menjadi Nartosabdo.
2.Ruth Benedict
Ruth Benedict adalah seorang antropolog budaya terkenal dari Amerika.Antropolog ini lahir pada tanggal 5 Juni 1877 di New York City.Dia adalah seorang murid franz boaz, orang yang mempengaruhi ideologinya dalam melakukan pekerjaannya.Karya Benedict paling terkenal adalah Patterns of Culture (1934) dimana dia menyatakan bahwa setiap kebudayaan berasal dari potensi manusia selama periode waktu tertentu.Dia dikenang sebagai salah satu pelopor penerapan antropologi dalam mempelajari aspek masyarakat maju.Karya penting lainnya termasuk Zuni Mithology (1935), Race: Science and Politics (1940), dan The Chrysanthemum and the Sword: Patterns of Japanese Culture (1946).
TUJUAN DARI ANTROPOLOGI ADALAH UNTUK MEMBUAT DUNIA AMAN DARI PERBEDAAN MANUSIA
3.Basuki Abdullah
Basuki
Abdullah lahir di Surakarta, 25 Januari 1915. Basuki Abdullah adalah
salah satu pelukis terkenal Indonesia. Pelukis beraliran realis dan
naturalis ini pernah diangkat menjadi pelukis resmi Istana Merdeka
pada 1974. Lukisan-lukisan karyanya menghiasi istana negara, selain
menjadi koleksi dari berbagai penjuru dunia. Basuki Abdullah lahir di
Surakarta, 25 Januari 1915. Basuki Abdullah adalah salah satu pelukis
terkenal Indonesia. Pelukis beraliran realis dan naturalis ini pernah
diangkat menjadi pelukis resmi Istana Merdeka pada 1974.
Lukisan-lukisan karyanya menghiasi istana negara, selain menjadi
koleksi dari berbagai penjuru dunia. Selain menjadi pelukis, dia juga
pandai menari dan sering tampil dengan tarian wayang orang sebagai
Rahwana atau Hanoman. Pria yang menikah empat kali ini tidak hanya
menguasai soal kewayangan, budaya Jawa di mana dia berasal. Tetapi
juga menggemari komposisi-kompasisi Franz Schubert, Beethoven dan
Paganini, dengan demikian wawasannya sebagai seniman luas dan tidak
Jawasentris.Kemtiannya cukup tragis. Basuki Abdullah tewas dibunuh
perampok di rumah kediamannya, pada 5 November
1993. Ia meninggal dalam usia 78 tahun. Jenazahnya dimakamkan di Desa Mlati, Sleman, Yogyakarta.
4.Ismail Marzuki
Ismail Marzuki dikenal sebagai komponis yang aktif dan produktif. Dia lahir di Jakarta, 11 Mei 1914. Karya-karyanya seolah tak akan pernah padam hingga kini. Kesyahduan, lirik yang penuh jiwa nasionalis-romantis, syair yang kuat, melodi yang indah, serta memiliki nilai keabadian yang tinggi.Ada lebih dari 250 karyanya yang beberapa di antaranya masih sering dilantun-dengarkan hingga kini, di antaranya adalah Indonesia Pusaka, Sabda Alam dan Juwita Malam yang dipopulerkan oleh Chrisye, Selendang Sutera, dan Sepasang Mata Bola. Tak hanya itu, lagunya yang berjudul Rayuan Pulau Kelapa yang diciptakan pada tahun 1944 pun beberapa waktu lalu sempat diputar setiap harinya oleh TVRI.Memulai karir sebagai komponis, lagu pertama yang dihasilkan pria yang akrab disapa Ismail ini adalah lagu "O Sarinah" sebuah lagu yang bercerita mengenai kondisi kehidupan bangsa yang tertindas pada tahun 1931. Dalam bermusik, anak kampung Kwitang ini dikenal mempunyai kebebasan berekspresi, leluasa bergerak dari satu jenis aliran musik ke jenis aliran musik yang lain. Selain itu, ia juga punya kemampuan menangkap inspirasi lagunya dengan beragam tema. Ia juga dikenal sebagai pemusik yang mewarnai sejarah dan dinamika musik Indonesia.Pada tanggal 25 Mei 1958 Ismail meninggal di Kampung Bali, Tanah Abang di usia 44 tahun.
5.Ralph Linton
Ralph Linton merupakan salah satu antropolog budaya terkenal. Linton lahir pada tanggal 27 Februari 1893 di Philadelphia.Dia memulai karirnya sebagai seorang arkeolog dan melakukan penelitian yang luas terhadap etnografi berbagai daerah, termasuk Madagaskar.The Tanala, a Hill Tribe of Madagascar diterbitkan Linton pada tahun 1933 setelah dia menerima gelar doktor.Dia menguraikan perbedaan antara status dan peran yang merupakan salah satu penunjuk utama dalam antropologi.Karya Linton yang paling terkenal termasuk The Study of Man (1936) dan The Tree of Culture (1955).
6.Claude levi strauss
Lahir pada tanggal 28 November 1908 di Paris, Claude Lévi-Strauss belajar tentang hukum dan filsafat.Meskipun ia melanjutkan studi lebih lanjut dalam bidang filsafat, antropologi struktural menjadi minat utamanya.Karya besarnya meliputi Structural Anthropology (1958), Totemism (1962), The Raw and the Cooked (1969), dan The Savage Mind (1972).Levi-Strauss mengembangkan teori berlawanan biner, misalnya, baik vs buruk, mentah vs matang, dan lainnya.Claude Lévi-Strauss menyatakan bahwa budaya adalah sistem komunikasi dalam masyarakat.Dia menafsirkan budaya manusia atas dasar teori linguistik, informasi, dan cybernetics
BAHASA ADALAH BENTUK AKAL MANUSIA,YANG MEMILIKI LOGIKA INTERNAL
7.Affandi
Affandi Koesoema adalah seorang pelukis yang berbakat yang pernah dimiliki oleh Indonesia. Ia dikenal sebagai Maestro Seni Lukis dengan gaya abstrak dan romantisme. Selain berbakat, ia juga produktif dalam melukis, tercatat sepanjang hidupnya ia telah menciptakan kurang lebih 2.000 karya lukis. Karya-karyanya telah dipamerkan di berbagai belahan dunia seperti; Inggris, Amsterdam, dan India. Affandi lahir pada tahun 1907 di Cirebon, Jawa Barat. Ayahnya bernama R. Koesoema, seorang mantri ukur di pabrik gula di Ciledug, Cirebon. Sepanjang hidupnya, Affandi telah menghasilkan kurang lebih 2.000 karya lukis. Karya-karyanya dipamerkan ke berbagai negara di dunia, baik di benua Asia, benua Eropa, maupun benua Amerika. Saat melukis ia mengelola warna untuk mengekspresikan apa yang ia lihat dan rasakan tentang sesuatu, ia juga lebih sering menumpahkan langsung cairan cat dari tubenya kemudian menyapu cat tersebut dengan jari-jarinya.
BAHASA YANG SAYA GUNAKAN ADALAH BAHASA LUKISAN
Sumber :
http://tikoconni.blogspot.com/2016/10/7tokoh-kebudayaan-1.html
TUJUH UNSUR KEBUDAYAAN UNIVERSAL
Menurut Koentjaraningrat, unsur-unsur budaya terdiri dari 7 unsur di antaranya adalah bahasa, sistem pengetahuan, sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial, peralatan hidup dan teknologi, sistem mata pencaharian hidup, sistem religi dan kesenian. Agar kamu lebih memahaminya maka cermatilah penjelasan dari masing-masing unsur kebudayaan berikut ini.
1. Bahasa
Bahasa adalah salah satu alat yang kita gunakan dalam berkomunikasi. Bahasa meliputi bahasa daerah maupun nasional. Bahasa Indonesia merupakan salah satu unsur budaya yang dimiliki oleh Indonesia sebagai bangsa maupun negara.Bahasa dalam kehidupan manusia bisa digunakan secara lisan maupun tertulis. Di Indonesia masyarakat yang memiliki ras yang sama belum tentu memiliki bahasa yang sama juga.
2. Sistem pengetahuan
Sistem pengetahuan yang dimaksud oleh Koentjaraningrat adalah pengetahuan masyarakat seputar alam sekitarnya, kondisi geografis, flora dan fauna, waktu, hingga sifat dan tingkah laku manusia. Sistem pengetahuan ini dapat diperoleh dari pendidikan atau penyebaran informasi dalam masyarakat luas.
3. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial
Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial adalah kelompok-kelompok yang dibentuk masyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka. Sistem kemasyarakatan dan organisasi sosial meliputi sistem kekerabatan, asosiasi dan perkumpulan, dan lain-lain. Sebuah ikatan petani yang dibentuk di sebuah desa agraris termasuk contoh dari sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial. Sistem kemasyarakatan yang dimaksud adalah sekelompok manusia atau masyarakat yang memiliki kesamaan satu sama lain dalam sistem kekerabatan.
4. Peralatan hidup dan teknologi
Peralatan hidup dan teknologi mencakup hal-hal yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk mendukung aktivitasnya sehari-hari. Teknologi juga merupakan salah satu cara masyarakat untuk mengelola atau mengumpulkan bahan-bahan yang belum jadi (mentah) untuk menjadi bahan yang bisa dipakai dan bermanfaat dalam kehidupan mereka. Peralatan mencakup alat-alat kerja, pakaian, tempat tinggal, senjata, hingga alat transportasi.
5. Sistem mata pencaharian hidup
Ini merupakan segala usaha manusia untuk mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkan. Sistem ekonomi ini meliputi, berburu dan mengumpulkan makanan, bercocok tanam, peternakan, perikanan, dan perdagangan. Sistem mata pencaharian dalam unsur kebudayaan ini juga berkaitan dengan segala aktivitas yang dilakukan oleh umat manusia atau sekelompok manusia untuk memenuhi kebutuhan ekonomi atau segala upaya yang dilakukan untuk mendapatkan barang atau jasa yang bermanfaat dalam kehidupannya sehari-hari.
6. Sistem religi
Sistem religi mencakup kepercayaan, agama, hingga ritual-ritual adat yang diyakini oleh masyarakat. Dalam kata lain sistem religi juga diartikan sebagai sistem yang terpadu antara praktek agama dan keyakinan seseorang yang berkaitan dengan hal-hal sakral atau suci yang tidak dapat dijangkau oleh akal dan pikiran. Religi ini juga bisa berkaitan dengan nilai dan norma, pandangan hidup, upacara pernikahan, kematian, dan budaya masyarakat lainya.
7. Kesenian
Kesenian mencakup hasil kesenian yang diciptakan oleh masyarakat, misalnya seni rupa, musik, hingga tari-tarian. Kesenian juga merupakan salah satu hasil karya manusia atau kelompok yang memiliki nilai keindahan atau estetika yang juga merupakan wujud dari ekspresi jiwa manusia yang disajikan dalam bentuk seni.
Sumber : https://www.zenius.net/prologmateri/sosiologi/a/813/unsurbudaya
PERBEDAAN KEBUDAYAAN DALAM DUA BENTUK WUJUD
Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata. Kebudayaan material juga mencangkup barang-barang, seperti televise, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, dan gedung pencakar langit.
Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, yaitu seperti dongeng, cerita rakyat dan lagu atau tari tradisional
Kebudayaan secara material adalah semua benda dan alat kerja yang dihasilkan oleh teknologi. Kebudayaan material dapat dikatakan sebagai wujud dari kebudayaan yang bersifat abstrak, yang memberi pengertian dan nilai kepada benda-benda material sebagai hasil usaha dan kerja manusia yang dilakukan secara sadar dan bertujuan. Teknologi merupakan unsur budaya yang sangat penting sebab perubahan teknologi akan memengaruhi unsur kebudayaan lain. Misalnya, perubahan teknologi berburu menjadi teknologi pertanian. Masyarakat tradisional yang masih menerapkan cara hidup berburu biasanya memiliki anggota yang relatif sedikit, hidup berpindah-pindah serta cenderung menggunakan teknologi yang sederhana dan mudah dibawa serta. Akan tetapi, dengan ditemukannya teknik pertanian, masyarakat tersebut akan tinggal secara menetap, jumlah penduduknya bertambah, dan mulai menggunakan peralatan dan teknologi yang beragam. Di sisi lain, di sela menunggu hasil pertanian panen, mereka mengembangkan kerajinan tangan dan kesenian.
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.
Sumber : https://maulanaiqbalf.wordpress.com/2013/03/14/kebudayaan-dalam-dua-bentuk-wujud/
TIGA WUJUD KEBUDAYAAN MENURUT DIMENSI WUJUDNYA
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak yaitu tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan, dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati, dan didokumentasikan.Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur, dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
Sedangkan menurut Koentjaraningrat, wujud kebudayaan dibagi menjadi nilai budaya, sistem budaya, sistem sosial, dan kebudayaan fisik.
Nilai-nilai Budaya
Istilah ini, merujuk kepada penyebutan unsur-unsur kebudayaan yang merupakan pusat dari semua unsur yang lain. Nilai-nilai kebudayaan yaitu gagasan-gagasan yang telah dipelajari oleh warga sejak usia dini, sehingga sukar diubah. Gagasan inilah yang kemudian menghasilkan berbagai benda yang diciptakan oleh manusia berdasarkan nilai-nilai, pikiran, dan tingkah lakunya.Sistem Budaya
Dalam wujud ini, kebudayaan bersifat abstrak sehingga hanya dapat diketahui dan dipahami. Kebudayaan dalam wujud ini juga berpola dan berdasarkan sistem-sistem tertentu.Sistem Sosial
Sistem sosial merupakan pola-pola tingkah laku manusia yang menggambarkan wujud tingkah laku manusia yang dilakukan berdasarkan sistem. Kebudayaan dalam wujud ini bersifat konkret sehingga dapat diabadikan.Kebudayaan Fisik
Kebudayaan fisik ini merupakan wujud terbesar dan juga bersifat konkret. Misalnya bangunan megah seperti candi Borobudur, benda-benda bergerak seperti kapal tangki, komputer, piring, gelas, kancing baju, dan lain-lain.Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
LIMA MASALAH POKOK KEHIDUPAN MANUSIA DALAM SYSTEM NILAI BUDAYA
Masalah mengenai hakikat dari hidup manusia (selanjutnya disingkat dengan MH)
Masalah mengenai hakikat dari karya manusia (selanjutnya disingkat dengan MK)
Masalah mengenai hakikat dari kedudukan manusia dalam ruang waktu (selanjutnya disingkat MW)
Masalah mengenai hakikat dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya (selanjutnya disingkat MA)
Masalah mengenai hakikat dari hubungan manusia dengan sesamanya (selanjutnya disingkat MM)
Berbagai kebudayaan mengkonsepsikan kelima masalah universal itu mungkin berbeda-beda, misalnya :
Untuk masalah hakikat hidup manusia (MH), ada kebudayaan yang memandang bahwa hidup itu buruk, maka perlu dihindari. Ada juga kebudayaan lain yang memandang bahwa hidup itu baik adanya, ada juga kebudayaan lain yang menganggap bahwa hidup itu buruk adanya, tetapi manusia dapat mengusahakannya untuk menjadi baik.
Untuk masalah hakikat karya (MK), ada kebudayaan yang memandang bahwa karya manusia itu bertujuan untuk menafkahi hidup, ada juga kebudayaan lain yang menganggap bahwa karya itu untuk memberikannya suatu kedudukan yang terhormat dalam masyarakat. Ada juga kebudayaan lain yang menganggap bahwa karya manusia itu merupakan suatu gerak hidup untuk menghasilkan lebih banyak karya lagi.
Untuk masalah persepsi manusia mengenai waktu (MW), ada kebudayaan yang memandang penting hidup manusia itu masa yang lampau, ada juga kebudayaan yang memandang penting hidup manusia itu masa kini. Ada juga kebudayaan yang memandang penting ke masa depan.
Untuk masalah pandangan manusia mengenai alam (MA), ada kebudayaan yang menganggap bahwa manusia hanya dapat tunduk pada kekuasaan alam yang dahsyat saja, ada juga kebudayaan yang menganggap bahwa manusia harus berusaha mencari keselarasan hidup dengan alam. Ada juga kebudayaan yang menganggap bahwa alam itu merupakan sesuatu yang harus ditaklukkan dan dikuasai manusia.
Untuk masalah hakikat hubungan manusia dengan sesamanya (MM), ada kebudayaan-kebudayaan yang sangat mementingkan hubungan vertikal antara manusia dengan sesamanya (hubungan antara manusia dengan sesama manusia yang termasuk tokoh-tokoh berpangkat dan atasan), ada juga kebudayaan lain yang lebih mementingkan hubungan antara manusia dengan manusia lainnya dalam hubungan yang horizontal, artinya lebih mengutamakan hubungan yang saling bekerja sama atau gotong royong dengan sesamanya. Ada juga kebudayaan-kebudayaan lain yang menganggap bahwa hidup manusia itu tidak perlu tergantung dengan manusia lain, kebudayaan-kebudayaan seperti ini, sangat mementingkan individualisme , sangat menilai tinggi anggapan bahwa manusia harus mampu berdiri sendiri dan untuk mencapai tujuannya, berusaha melakukannya sendiri dan jika memerlukan bantuan, sedikit mungkin memerlukan bantuan orang lain.
Sumber : http://otnaites.blogspot.com/2015/10/lima-masalah-dasar-dalam-kehidupan.html
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DITERIMA ATAU TIDAKNYA SUATU UNSUR KEBUDAYAAN BARU
1. Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2. Jika pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama.
3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
4. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
5. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas.
PENYEBAB TERJADINYA GERAK ATAU PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Perubahan sosial dan kebudayaan di masyarakat dapat terjadi karena adanya sebab-sebab yang berasal dari masyarakat sendiri atau yang berasal dari luar masyarakat.
Dinamika penduduk, yaitu pertambahan dan penurunan jumlah penduduk.
Adanya penemuan-penemuan baru yang berkembang di masyarakat, baik penemuan yang bersifat baru (discovery) ataupun penemuan baru yang bersifat menyempurnakan dari bentuk penemuan lama (invention).
Munculnya berbagai bentuk pertentangan (conflict) dalam masyarakat.
Perubahan sosial dan kebudayaan juga dapat terjadi karena adanya sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat (sebab ekstern). Berikut ini sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat.
Adanya pengaruh bencana alam. Kondisi ini terkadang memaksa masyarakat suatu daerah untuk mengungsi meninggalkan tanah kelahirannya. Apabila masyarakat tersebut mendiami tempat tinggal yang baru, maka mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam dan lingkungan yang baru tersebut.
Adanya peperangan, baik perang saudara maupun perang antarnegara dapat me-nyebabkan perubahan, karena pihak yang menang biasanya akan dapat memaksakan ideologi dan kebudayaannya kepada pihak yang kalah.
Adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Bertemunya dua kebudayaan yang berbeda akan menghasilkan perubahan. Jika pengaruh suatu kebudayaan dapat diterima tanpa paksaan, maka disebut demonstration effect. Jika pengaruh suatu kebudayaan saling menolak, maka disebut cultural animosity.
HUBUNGAN ANTARA MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat terkait satu sama lain. Dimana manusia memegang peranan yang unik dan dapat di pandang dari banyak segi. Sedangkan kebudayaan lebih dekat kepada karya seni adat istiadat yang tumbuh dari suatu kumpulan masyarakat.
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang di laksanakan oleh manusia. Hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat yang dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain, seperti masyarakat yaitu orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan tidak ada masyarakat yang tidak memilikikebudayaan dan begitu pun sebalik nya. Tidak ada kebudayaan tanpa masyarakat. Contohnya seperti masyarakat dari desa biasanya hanya meniru atau mengikuti budaya yang di lakukan masyarakat dari kota tanpa memikirkan sisi positif dan negatifnya, mereka hanya berfikir bahwa budaya kota itu lebih maju dan harus mereka jadikan contoh.
Lantas seperti apakah akibat yang akan terjadi jika masyarakat dari desa selalu mengikuti kebudayaan yang ada di kota? akibatnya tidak sedikit dari masyarakat desa justru menirukan hal-hal buruk saja, hal ini selalu terjadi karna faktor cara berfikir masyarakat cendrung menirukan, hal ini lah yang terkadang dapat menimbulkan konflik pada masyarakat luas karena adanya perbedaan pandangan kebudayaan. Akan tetapi, seiring dengan perubahan zaman yang semakin maju perbedaan pandangan tentang kebudayaan ini mulai surut. Hal ini di sebabkan karena mereka ingin budaya yang mereka miliki dapat di satukan nantinya.
Memang hubungan manusia dan kebudayaan itu sangat sulit untuk dilepaskan karena fungsi kebudayaan dan manusia itu sangat diperlukan untuk mengatur hubungan antar manusia dalam mewujudkan tingkah lakunya.
Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat terkait satu sama lain. Dimana manusia memegang peranan yang unik dan dapat di pandang dari banyak segi. Sedangkan kebudayaan lebih dekat kepada karya seni adat istiadat yang tumbuh dari suatu kumpulan masyarakat.
1) Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
2) Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life)
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value)
3) Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.
4) Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.
5) Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda
dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada
suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang
militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan
tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat
tinggal.
Sumber : https://parkjiyoung.wordpress.com/2013/01/07/hubungan-manusia-dan-kebudayaan/
PENGERTIAN DIALEKTIS
Dialektik (Dialektika) berasal dari kata dialog yang berarti komunikasi dua arah, istilah ini telah ada sejak masa yunani kuno ketika diintrodusir pemahaman bahwa segala sesuatu berubah (panta rei).
Kemudian Hegel menyempurnakan konsep dialektika dan menyederhanakannya dengan memaknai dialektika ke dalam trilogi tesis, anti-tesis dan sintesis. Menurut Hegel tidak ada satu kebenaran yang absolut karena berlaku hukum dialektik, yang absolut hanyalah semangat revolusionernya (perubahan/pertentangan atas tesis oleh anti-tesis menjadi sintesis).
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Dialektik
TIGA TAHAP DALAM PROSES DIALEKTIS
Kebudayaan adalah produk manusia, namum manusia sendiri sangat tergantung pada produk kebudayaannya. Itulah dialektika fundamental yang mendasari seluruh proses hidup manusia. Dialektika fundamental ini terdiri dari tiga tahap, yaitu :
1) Tahap Eksternalisasi
Adalah proses pencurahan diri manusia secara terus-menerus kedalam dunia melalui aktivitas fisik dan mentalnya.
2) Tahap Objektivasi
Adalah konsekuensi logis dari tahap eksternalisasi. Artinya, jika dalam tahap eksternalisasi manusia sibuk melakukan kegiatan fisik dan mentalnya, maka dalam tahap objektivasi, kegiatan tersebut sudah menghasilkan produk-produk tertentu, misalnya; gedung, mobil, komputer, buku-buku ilmiah, dsb.
3) Tahap Internalisasi
Adalah tahap dimana realitas objektif hasil ciptaan manusia itu kembali diserap oleh manusia. Dengan kata lain, struktur dunia objektif hasil karyanya ditransformasikan kembali ke dalam struktur kesadaran subjektifnya.
Komentar
Posting Komentar