Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang memiliki arti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir terhadap suatu hal, tidak tenang dalam bersikap, tidak sabar, cemas berlebihan. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan jika seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, tidak tenang dalam bertingkah laku, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Kegelisahan dapat diketahui dari beberapa gejala tingkah laku atau gerak gerik yang seseorang lakukan situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak-gerik itu padaumumnyaberbeda dari biasanya, seperti contoh: berjalan mundar-mandir dalam ruang tertentu sambil menundukan kepala memandang jauh kedepan sambil mengepal-ngepal tangannya, duduk termenung sambil memegang kepalanya, duduk dengan wajah murung atau sayu, malas bicara dengan orang lain dan lain-lain.
Kegelisahan merupakan salah satu bentuk ekspresi dari sebuah kecemasan. Karena itu dalam kehidupan, kegelisahan juga dapat di sama artikan dengan kecemasan, kekawatiran ataupun ketakutan. Kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai.
Sumber : https://www.kompasiana.com/anandafarizta/552bd09c6ea8342e258b456d/arti-sebuah-kegelisahan
Tiga Macam Kecemasan Yang Menimpa Manusia
Ketika
membicarakan tentang bentuk kecemasan, maka dapat dikatakan bahwa
kecemasan merupakan suatu perasaan. Kecemasan sendiri merupakan suatu
bentuk emosi, meskipun bukan merupakan bagian dari emosi dasar.
Kecemasan sendiri digolong sebagai emosi yang negatif (Rachman,
1998). Sebagai bentuk emosi negatif, kecemasan erat kaitannya dengan
ketakutan dan bahkan bahkan keduanya sering digunakan secara
bergantian. Sama halnya dengan kecemasan, takut merupakan kombinasi
dari ketegangan dan antisipasi terhadap peristiwa yang tidak
menyenangkan. Namun takut berbeda dengan kecemasan dalam hal
penyebab, durasi, dan maintenance-nya.
Takut digunakan untuk menjelaskan reaksi emosi pada bahaya khususyang
dipersepsikan, yaitu ancaman yang bisa diidentifikasikan, seperti
ular berbisa.
Sedangkan berdasarkan pengertiannya, kecemasan
memiliki fungsi yang bermanfaat, yaitu memberi peringatan akan adanya
bahaya. Dengan merasa cemas, maka orang yang menjadi waspada dan
berupaya agar ancaman bahaya tidak terjadi atau sesuatu yang buruk
tidak terjadi. Kecemasan mendorong untuk bersikap waspada dengan
mengantisipasi segala
sesuatu yang tidak diinginkan.
Sebenarnya
terdapat tiga jenis kecemasan menurut Freud (Feist, Feist, &
Roberts, 2013), yaitu kecemasan
neurotik, kecemasan moral, dan kecemasan realistik.
a) Kecemasan neurotik merupakan kecemasan yang muncul tanpa diketahui bahaya yang mengancamnya. Seseorang bisa saja merasa cemas dengan ketika bertemu dosen, meskipun ia tidak memiliki pengalaman atau mendengar pengalaman yang tidak menyenangkan dengan dosen tersebut. Kecemasan ini bisa bersumber dari ketidaksadarannya.
b) Kecemasaan moral berasal dari konflik yang terjadi antara ego (prinsip realitas) dan superego (moral dan kondisi ideal). Kecemasan moral ini dapat terjadi ketika seorang anak merasa gagal untuk menjalankan prinsip moral yang dipegangnya, seperti merasa gagal untuk merawat orang tuanya yang telah berumur.
c) Kecemasan realistik ini merupakan kecemasan yang erat kaitannya dengan takut. Kecemasan ini didefinisikan sebagai perasaan yang tidak menyenangkan, perasaan yang tidak spesifik melibatkan kemungkinan adanya bahaya.
Apabila
melihat ketiga jenis kecemasan menurut Freud (Feist, Feist, &
Roberts, 2013) tersebut, maka kecemasan realistik merupakan kecemasan
yang wajar dialami dalam kehidupan sehari-hari. Menilik fungsinya,
maka kecemasan ini perlu untuk dimiliki dan dibiarkan saja terjadi
dalam kehidupan, meskipun merasa cemas itu sangatlah tidak nyaman.
Namun perlu diingat, jangan juga terus menerus mudah merasa cemas dan
bahkan cemas secara berlebihan, karena dapat menyebabkan masalah
dalam kehidupan. Kecemasan yang berlebihan akan membuat terus
kepikiran dan akhirnya tidak bisa berkonsetrasi pada apa yang sedang
dikerjakan. Banyak orang merasa stres karena memiliki kecemasan yang
tidak tepat atau berlebihan. Bahkan kecemasan merupakan fitur utama
dari banyak masalah psikologis (Shiota & Kalat, 2012). Untuk
mengantisipasi kecemasan yang tidak tepat atau berlebihan, maka ada
baiknya sering melakukan relaksasi agar dapat mengendalikan kecemasan
tersebut. Apabila hal tersebut belum berhasil dilakukan, maka perlu
digali persoalan-persoalan yang tidak disadari yang berpotensi
menimbulkan ketegangan dalam diri.
Sumber : https://psychology.binus.ac.id/2016/03/03/wajarkah-merasa-cemas/
Sebab-Sebab Orang Gelisah
Apabila kita kaji sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam.
Sumber : http://sarahabibah.blogspot.com/2012/06/pengertian-dan-sebab-sebab-orang.html
Usaha-usaha mengatasi kegelisahan
Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama harus mulai dari kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan kita atasi.
Cara lain yang mungkin juga baik untuk digunakan dalam mengatasi kegelisahan atau kecemasan yaitu dengan memerlukan sedikit pemikiran; pertama-tama, kita tanyakan kepada diri kita sendiri (instropeksi), akibat yang paling buruk yang bagaimanakah yang akan kita tanggung atau yang akan terjadi, mengapa hal itu terjadi, apa penyebabnya dan sebagainya. Apabila kita dapat menganalisa akibat yang akan ditimbulkan oleh kecemasan tersebut dan bila kita tidak dapat mengatasinya, kita dapat mempersiapkan diri untuk menghadapinya, karena tidak semua pengalaman di dunia ini menyenangkan. Yang kedua kita menerima akibatnya dengan rasa tabah dan senang hati niscaya kecemasan tersebut akan sirna dalam jiwa kita. Dan yang ketiga, dengan bersama-sama berjalannya waktu kita dapat mencoba untuk memperkecil dan mengurangi keburukan-keburukan akibat timbulnya kecemasan, dengan demikian kita tidak akan merasakan lagi adanya rasa kecemasan atau kegelisahan dalam jiwa kita.
Sumber: http://dimyati.staff.gunadarma.ac.id (bab10-manusia dan kegelisahan)pdf
Pengertian Keterasingan
Keterasingan
berasal dari kata terasing, dan kata itu adalah dari kata asing. Kata
asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehinga kata terasing
berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau
terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan
dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang
lain.
Terasing atau keterasingan adalah bagian hidup manusia.
Sebentar atau lama orang pernah mengalamai hidup dalam keterasingan,
sudah tentu dengan sebab dan kadar yang berbeda satu sama lain.
Yang
menyebabkan orang berada dalam keterasingan itu ialah perilakunya
yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh
masyarakat, atau kekurangan yang ada pada diri seseorang, sehingga ia
tidak dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat.
Perilaku
yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan itu selalu
menimbulkan keonaran dalam masyarakat, sifatnya bertentangan dengan
atau menyentuh nilai-nilai kemanusiaan. Hal ini akan merugikan harta,
nama baik, martabat, harga diri orang lain. Karena itu orang yang
berbuat dibenci oleh masyarakat dan berada dalam keterasingan.
Perbuatan itu misalnya mencuri, mengganggu ister orang, menghina
orang sombong.
Keterasingan dalam hal ini dapat dipaksakan oleh
anggota masyarakat, ataupun oleh institusi yang diciptakan oleh
masyarakat kepada si pelaku, maksudnya supaya si pelaku ini tidak
merugikan orang lain lagi atau membuat gelisah orang lain, dan si
pelaku dapat menjadi sadar, sehingga dapat memperbaiki perilakunya
yang bertentangan dengan nilai-nilai kemasyarakatan itu. Kesadaran
itu mungkin dapat terjadi apabila orang itu terasing yang membuat ia
gelisah.
Orang yang bersifat sombong angkuh, besar kepala, tidak
menghormati orang lai selalu akan tersisih dari pergaulan masyarakat,
karena perilaku semacam ini tidak
disenangi
dan dibenci oleh masyarakat. Orang lain akan merasa tersentuh
nilai-nilai kemanusiaannya apabila bergaul dengan orang angkuh,
sombong, dan tidak menghormati orang lain. Karena itu ia dibensi
orang lain, sehingga membuat ia dalam keterasingan.
Kekurangan
yang ada pada diri seseorang dapat juga membuat keterasingan. Dalam
hal ini bukan masyarakat yang membuat orang itu terasing, melainkan
dirinya sendiri karena ketidak mampuan atau karena membuat kesalahan.
Ketidak mampuan atau kesalahan ini berpengaruh pada nama baik atau
harga diri atau martabat orang yang bersangkutan. Ketidak mampuan
disi meliputi kekurangan ilmu pengetahuan yang dimiliki ataupun
ketidak mampun fisik. Kurang ilmu pengetahuan ini disebabkan taraf
pendidikannya yang belum sampai pada taraf tertentu yang dihadapi
sekarang. Dengan demikian orang yang bersangkutan tidak dapat
menyesuaikan diri dengan masyarakat ilmiah yang dihadapinya. Karena
itu ia merasa gelisah, terasing.
Sumber : http://sarahabibah.blogspot.com/2012/06/pengertian-dan-sebab-sebab-orang.html
Pengertian Kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman. Setiap orang pernag mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia, lama rasa sepi itu bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya.
Sebab-sebab terjadinya kesepian :
Bermacam-macam
penyebab terjadinya kesepian. Frustasi dapat mengakibatkan kesepian
dalam hal seperti itu orang tidak mau diganggu, ia lebih senang dalam
keadaan sepi, tidak suka bergaul, dan sebagainya, ia lebih senang
hidup sendiri.
Bila kita perhatikan sepintas lalu keterasingan
dan kesepian itu serupa tetapi tidak sama, namun ada hubungannya.
Beda antara keduanya hanya terletak pada sebab akibat.
Jadi kesepian itu akibat dari keterasingan. Keterasingan akibat sikap sombong, angkuh, kaku, keras kepala, sehingga dijauhi teman-teman sepergaulan. Karena teman-teman menjauhi maka orang yang bersikap sombong itu hidup terasing, terpencil dari keramaian hidup sehingga kesepian. Orang yang frustasi itu bersikap rendah diri, sengaja menjauhi pergaulan ramai, kebaikan dengan orang yang bersikap sombong. Orang yang bersikap rendah diri, pemalu, minder, merasa dirinya kurang berharga dibanding orang lain, maka itu lebih suka menyendiri karena menyendiri itu akibatnya kesepian.
Sumber : http://sarahabibah.blogspot.com/2012/06/pengertian-dan-sebab-sebab-orang.html
Penyebab terjadinya kesepian
Menurut
Brehm (1992) terdapat empat hal yang dapat menyebabkan
seseorang
mengalami kesepian, yaitu :
a)
Ketidak adaanya kekuatan dalam hubungan yang dimiliki seseorang.
Menurut Brehm (1992) hubungan seseorang yang tidak kuat akan
menyebabkan seseorang tidak puas akan hubungan yang dimiliki.
b)
Terjadi perubahan terhadap apa yang diinginkan seseorang dari suatu
hubungan Menurut Brehm (1992) kesepian juga dapat muncul karena
terjadi perubahan terhadap apa yang diinginkan seseorang dari
suatu
hubungan. Pada saat tertentu hubungan sosial yang
dimiliki seseorang
cukup memuaskan. Sehingga orang tersebut
tidak mengalami kesepian.
Tetapi di saat lain hubungan tersebut
tidak lagi memuaskan karena orang
itu telah merubah apa yang
diinginkannya dari hubungan tersebut.
Menurut Peplau (Brehm,
1992), perubahan itu dapat muncul dari beberapa
sumber yaitu :
1.
Perubahan Mood Seseorang.
Jenis hubungan yang diinginkan
seseorang ketika sedang senang berbeda dengan jenis hubungan yang
diinginkan ketika sedang
sedih. Bagi beberapa orang akan
cenderung membutuhkan
orangtuanya ketika sedang senang dan akan
cenderung
membutuhkan teman-temannya ketika sedang sedih.
2.
Usia.
Seiring dengan bertambahnya usia, perkembangan seseorang
membawa berbagai perubahan yang akan mempengaruhi harapan
atau
keinginan orang itu terhadap suatu hubungan. Jenis
persahabatan
yang cukup memuaskan ketika seseorang berusia 15
tahun mungkin
tidak akan memuaskan orang tersebut saat berusia 25
tahun.
3.
Perubahan Situasi.
Banyak orang tidak mau menjalin hubungan
emosional yang
dekat dengan orang lain ketika sedang membina
karir. Namun,
ketika karir sudah mapan orang tersebut akan
dihadapkan pada
kebutuhan yang besar akan suatu hubungan yang
memiliki
komitmen secara emosional. Brehm (1992) menyimpulkan
bahwa
pemikiran, harapan dan keinginan seseorang terhadap
hubungan
yang dimiliki dapat berubah. Jika hubungan yang
dimiliki orang
tersebut tidak ikut berubah sesuai dengan
pemikiran, harapan dan
keinginannya maka orang itu akan
mengalami kesepian.
c)
Self-Esteem Kesepian berhubungan dengan self-esteem yang rendah.
Orang yang memiliki self-esteem yang rendah cenderung merasa
tidak
nyaman pada situasi yang beresiko secara sosial (misalnya
berbicara
didepan umum dan berada di kerumunan orang yang tidak
dikenal). Dalam
keadaan seperti ini orang tersebut akan
menghindari kontak-kontak sosial
tertentu secara terus menerus
akibatnya akan mengalami kesepian.
d)
Perilaku Interpersonal. Perilaku interpersonal akan menentukan
keberhasilan individu dalam membangun hubungan yang diharapkan.
Dibandingkan dengan orang yang tidak mengalami kesepian, orang
yang
mengalami kesepian akan menilai orang lain secara negatif,
tidak begitu
menyukai orang lain, tidak mempercayai orang lain,
menginterpretasikan
tindakan dan intensi (kecenderungan untuk
berperilaku) orang lain secara
negatif, dan cenderung memegang
sikap-sikap yang bermusuhan.
Orang yang mengalami kesepian
cenderung terhambat dalam keterampilan
sosial, cenderung pasif
bila dibandingkan dengan orang yang tidak
mengalami kesepian
dan ragu-ragu dalam mengekspresikan pendapat di
depan umum.
Orang yang mengalami kesepian cenderung tidak responsif
dan
tidak sensitif secara sosial. Orang yang mengalami kesepian juga
cenderung lambat dalam membangun keintiman dalam hubungan yang
dimilikinya dengan orang lain. Perilaku ini akan membatasi kesempatan
orang itu untuk bersama dengan orang lain dan memiliki
kontribusi
terhadap pola interaksi yang tidak memuaskan (Brehm,
1992).
e)
Atribusi Penyebab. Menurut pandangan Peplau dan Perlman (Brehm,
1992) perasaan kesepian muncul sebagai kombinasi dari adanya
kesenjangan hubungan sosial pada individu ditambah dengan
atribusi
penyebab. Atribusi penyebab dibagi atas komponen
internal-eksternal dan
stabil-tidak stabil.
Sumber: http://etheses.uin-malang.ac.id/2617/6/05410032_Bab_2.pdf
Pengertian Ketidakpastian
Ketidakpastian atau uncertainty sering diartikan dengan keadaan di mana ada beberapa kemungkinan kejadian dan setiap kejadian akan menyebabkan hasil yang berbeda. Tetapi, tingkat kemungkinan atau probabilitas kejadian itu sendiri tidak diketahui secara kuantitatif. Kata ketidakpastian berarti suatu keraguan, dan dengan demikian pengertian ketidakpastian dalam arti yang luas adalah suatu pengukuran dimana validitas dan ketepatan hasilnya masih diragukan. Dengan demikian, ketidakpastian itu disebabkan karena pengetahuan yang tidak sempurna (imperfect knowledge) dari manusia.
Sumber : https://www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/ADBI421102-M1.pdf
Usaha-usaha Mengatasi Ketidakpastian
langkah-langkah untuk menghadapi ketidakpastian hidup, yang bisa membuat hidup lebih mudah karena kita menyiapkan diri secara lebih baik untuk menghadapi apa pun yang terjadi. Dan ketika saatnya tiba, kita akan lebih mampu mengambil risiko.
1.TAK ADA ORANG YANG TAHU SEGALANYA
Jika kita tahu segala
sesuatu yang akan terjadi, hidup akan sangat membosankan. Dengan
mengubah cara kita memandang kesulitan, kita bisa mengubah cara
menanganinya. Mulai dari sekarang, daripada mencemaskan hal-hal yang
tak bisa diramalkan, atau membiarkan hal-hal yang terjadi membuat
Anda shock dan lumpuh secara berkepanjangan, coba pandang hal-hal
yang tak terduga sebagai peluang.
2.YANG TERBAIK DAN TERBURUK
Saat menghadapi ketidakpastian
banyak di antara kita yang jadi lumpuh. Jika tak tahu apa yang bisa
kita harapkan, lebih baik low profile dan jangan berbuat apa pun.
Anggapan yang keliru. Ketika terjadi perubahan, cara terbaik untuk
mengatasi keresahan adalah dengan menjadi aktif.
Bertahan pada status quo mungkin tak akan mendatangkan perubahan yang Anda cari. Jika terjadi ketidakberesan, kondisi Anda tak akan lebih buruk dibanding sekarang. Kendati pun tidak lebih buruk, apakah Anda bisa hidup tanpa mengejar tujuan-tujuan Anda? Kesampingkan rasa takut akan ketidakpastian dan katakan kepada diri sendiri kebenaran mendasar ini: tanpa risiko, tak pernah akan ada imbalan atau penghargaan.
3.LANGKAH-LANGKAH KECIL
Kita sering membuat kesalahan dengan
berpikir, agar maju dalam hidup. kita harus melakukan perubahan
besar. Padahal tidak begitu.
Pada kenyataannya, dengan melakukan langkah-langkah kecil yang aktif menuju tujuan, kita membuat tujuan berkemungkinan lebih besar tercapai dengan memberi diri kita peluang untuk menata ulang jika hasilnya tidak seperti yang kita harapkan. Apakah ikut kursus sebelum mendaftar pada satu program, atau minta naik gaji sebelum mencari pekerjaan dengan gaji yang lebih baik di bidang yang kurang menarik bagi Anda. Yang pasti adalah, tidak melakukan apa pun pasti tak akan membawa Anda ke tempat yang Anda inginkan. Melakukan sesuatu kemungkinan akan membuat beda.
4.FOKUS PADA YANG BISA DIATUR
Kenali hal-hal yang benar-benar
tak bisa Anda atur atau kendalikan. Artinya Anda harus secara aktif
melepaskan yang tak bisa Anda atur. Kita sering bertemu dengan orang
yang berpikir jika mereka terus memikirkannya, pemikiran mereka
mungkin akan membantu mereka mengubah situasi. Harapan yang agak
berlebihan. Katakan kepada diri sendiri, mencemaskan situasi itu tak
akan mengubahnya. Serahkan semuanya kepada Tuhan karena Dia Maha
Besar dan bisa melakukan hal-hal yang tak bisa kita lakukan.
5.SIAPKAN DIRI DAN RENCANAKAN
Bertindak di mana Anda bisa
bertindak. Semakin aktif Anda menyiapkan diri, Anda akan merasa
semakin baik tentang situasi itu. Brainstorm kemungkinan-kemungkinan
dan jangan hanya berpikir tentang bertindak. Lakukan apa yang bisa
Anda lakukan sekarang. Buat rencana yang bisa Anda buat. Menyiapkan
diri menghadapi yang terburuk punya manfaat, jika benar-benar terjadi
yang terburuk, Anda sudah menyiapkan diri untuk menghadapinya.
6.EVALUASI HIDUP
Hidup pada zaman dengan ketidakpastian besar
memberi kita kesempatan untuk menilai diri sendiri. Menilai hidup itu
tidak buruk sejauh tidak memindahkan Anda ke peran korban, di mana
Anda melihat diri sendiri sebagai korban situasi. Menerima peran
korban membuat kita melepaskan kekuatan. Lebih baik gunakan saat ini
untuk evaluasi ulang untuk membuat keputusan-keputusan positif untuk
diri sendiri dan keluarga Anda. Mungkin dengan prioritas ulang
beberapa aspek dalam hidup Anda.
7.BICARA DENGAN KELUARGA TENTANG STRES
Banyak ketidakpastian
menimbulkan banyak stres. Efek stres beda-beda pada satu orang dengan
yang lainnya. Membicarakan stres dan perasaan-perasaan Anda tentang
hal-hal yang didatangkan ketidakpastian membuat Anda mengungkapkan
stres secara positif. Tanya pada anggota keluarga Anda bagaimana efek
ketidakpastian terhadap mereka. Anda mungkin akan menemukan saling
pengertian yang lebih besar terhadap pengalaman satu sama lain
sehingga menciptakan ikatan yang lebih dekat dalam keluarga. Dan
semua orang dapat saling mendukung satu sama lain untuk melewatinya.
Membuat keluarga Anda bekerja sebagai tim untuk mengatasi situasi
yang membuat stres.
8.CARI PELUANG DALAM KRISIS
Huruf Cina tentang krisis terdiri
dari 2 huruf: bahaya dan peluang. Dalam setiap krisis selalu ada
peluang. Peluang tersebut mungkin pertumbuhan yang bisa terjadi di
dalam hidup Anda. Peluang bisa berupa Anda mempelajari hal-hal baru
dalam hidup. Atau peluang tentang cara meningkatkan dan memperkaya
hubungan dengan pasangan dan anak-anak. Apa pun peluang itu, tangkap
dan manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Untuk keseimbangan di saat
menghadapi ketidakpastian, selalu baik mengembangkan sikap bersyukur.
Perhatikan seluruh hidup Anda dan luangkan waktu untuk mencatat
segala sesuatu yang membuat Anda berterimakasih. Langkah sederhana
ini dapat mengubah pandangan Anda dalam sekejap.
9.AKSES SEMUA SUMBER DAYA
Saat menghadapi ketidakpastian
hidup, perlu menjalin hubungan sebanyak mungkin. Jangan mengurung
diri dan jangan jadi jagoan yang tak pernah menunjukkan kerapuhannnya
kepada orang lain. Cara pendekatan seperti ini terhadap
ketidakpastian tidak sehat dan bisa menyakiti diri sendiri. Anda
perlu menghubungi semua sumber daya di sekitar Anda. Hubungi
orang-orang yang dengannya Anda merasa aman. Hubungan spiritual
dengan Tuhan. Hubungi orang-orang untuk memberikan dukungan. Jika
Anda merasa terhambat secara emosional, minta bantuan untuk pergi ke
konselor. Ini mungkin hadiah terbaik yang bisa Anda berikan kepada
diri sendiri.
Sumber : https://ramiandiakbari.wordpress.com/2012/06/29/usaha-usaha-mengatasi-ketidakpastian/
Komentar
Posting Komentar