Pengertian Tanggung Jawab
Menurut Abu dan Munawar (2007) tanggung jawab merupakan perbedaan antara benar dan yang salah, yang boleh dan yang di larang, yang dianjurkan dan yang dicegah, yang baik dan yang buruk, dan sadar bahwa harus menjauhi segala yang bersifat negatif dan mencoba membina diri untuk selalu menggunakan hal-hal yang positif. Jadi sejak itu mulai dapat melakukan apa yang dimengertikannya. Tidak lagi tergoda untuk berbuat sama dengan orang lain, sekalipun orang lain itu berjumlah banyak, bersikeras untuk dianut, dan ditantang dengan ancaman ataupun hukuman.
Wiyoto (2001) menjelaskan tanggung jawab adalah kemampuan untuk membuat keputusan yang pantas dan efektif. Pantas berarti merupakan menetapkan pilihan yang terbaik dalam batas-batas normal sosial dan harapan yang umum diberikan, untuk meningkatkan hubungan antar manusia yang positif, keselamatan, keberhasilan, dan kesejahteraan mereka sendiri, misalnya menanggapi sapaan dengan senyuman. Sedangkan tanggapan yang efektif berarti tanggapan yang memampukan anak mencapai tujuan-tujuan yang hasil akhirnya adalah makin kuatnya harga diri mereka, misalnya bila akan belajar kelompok harus mendapat izin dari orang tua. Mampu bertanggung jawab jika melakukan tugas rutin tanpa diberi tahu, dapat menjelaskan apa yang dilakukannya, tidak menyalahkan orang lain yang berlebihan, mampu menentukkan pilihan dari beberapa alternatif, dapat berkonsentrasi pada belajar yang rumit, bisa membuat keputusan yang berbeda dari keputusan orang lain dalam kelompoknya, mempunyi minat yang kuat untuk menekuni dalam belajar, menjalin komunikasi dengan sesama anggota kelompok, menghormati dan menghargai aturan, bersedia dan siap mempresentasikan hasil kerja kelompok, memiliki kemampuan dalam mengemukakan pendapat, mengakui kesalahan tanpa mengajukan alasan yang dibuat-buat.
Menurut
Schiller & Bryan (2002) tanggung jawab adalah perilaku yang
menentukan bagaimana bereaksi terhadap situasi setiap hari, yang
memerlukan beberapa jenis
keputusan yang bersifat moral. Mudjiono (2012)
menyatakan bahwa, tanggung jawab adalah sikap yang berkaitan dengan
janji atau tuntutan terhadap hak, tugas, kewajiban sesuai dengan
aturan, nilai, norma,
adat-istiadat yang dianut warga masyarakat.
Burhanudin
(2000) menjelaskan bahwa tanggung jawab adalah kesanggupan untuk menetapkan sikap terhadap suatu perbuatan yang diemban
dan kesanggupan untuk memikul resiko dari sesuatu perbuatan yang
dilakukan. Sedangkan menurut Britnes(dalam Mardiyah & Setiawati,
2014) tanggung jawab berarti
tidak boleh mengelak, bila diminta penjelasan
tentang perbuatannya. Bertanggung jawab berarti dapat diminta
penjelasan tentang tingkah
lakunya dan bukan saja bisa menjawab melainkan
juga harus menjawab.
Tanggung jawab merupakan mengambil keputusan yang patut dan efektif, merupakan pilihan yang terbaik dalam batas-batas norma sosial, kesanggupan untuk menentukan suatu sikap dan memikul resiko terhadap apa yang telah dilakukannya.
Referensi : http://repository.ump.ac.id/2160/3/BAB%20II_PARLINA_PSIKOLOGI%2716.pdf
Makna Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah ‘keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan dan sebagainya). Demikian makna tanggung jawab dalam kamus Bahasa Indonesia. Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia bertanggung jawab karena menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya. Ia menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya. Apabila ditelaah lebih lanjut, tanggung jawab merupakan kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi, sebagai akibat perbuatan kita kepada orang lain, atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain kepada kita.
Tanggung jawab bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau bertanggung jawab, maka ada pihak lain yang memaksa tanggung jawab itu. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dilihat dari dua sisi yaitu dari sisi yang berbuat dan dari sisi yang memiliki kepentingan dari pihak lain. Dari sisi si pembuat ia harus menyadari akibat perbuatannya itu dengan demikian ia sendiri pula yang harus memulihkan ke dalam keadaan baik. Dari sisi pihak lain apabila si pembuat tidak mau bertanggung jawab, pihak lain yang akan memulihkan baik dengan cara individual maupun dengan cara kemasyarakatan.
Referensi : https://binus.ac.id/character-building/2020/05/makna-tanggung-jawab-dalam-islam/
Jenis - Jenis Tanggung Jawab
Menurut
Tirtorahardjo (dalam Ulfa, 2014) tanggung jawab
berdasarkan
wujudnya terdiri dari:
(1)
tanggung jawab kepada diri sendiri,
(2)
tanggung jawab kepada masyarakat, dan
(3) tanggung jawab kepada Tuhan. Berikut penjelasan dari ketiga jenis tanggung jawab berdasarkan wujudnya:
a. Tanggung Jawab Kepada Diri Sendiri
Hakikat manusia sebagai makhluk individu yang mempunyai kepribadian yang utuh, dalam bertingkah laku, dalam menentukan perasaan, dalam menentukan keinginannya, dan dalam menuntut hak-haknya. Namun, sebagai individu yang baik maka harus berani menanggung tuntutan kata hati, misalnya dalam bentuk penyesalan yang mendalam.
b. Tanggung Jawab Kepada Masyarakat
Selain
hakikat manusia sebagai makhluk individu, manusia juga sebagai
makhluk sosial yang berada di tengah-tengah masyarakat dan tidak
mungkin untuk hidup sendiri. Oleh karena itu, manusia dalam berpikir,
bertindak, berbicara dan segala aktivitasnya, manusia terikat oleh
masyarakat, lingkungan dan negara. Maka dari itu segala tingkah laku
ataupun perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
Tanggung jawab kepada masyarakat juga menanggung tuntutan-tuntutan
berupa sanksi-sanksi dan norma-norma sosial, misalnya seperti
cemoohan masyarakat, hukuman penjara, dan
lain-lain.
c. Tanggung Jawab Kepada Tuhan
Manusia di alam semesta ini tidaklah muncul dengan sendirinya, namun ada yang menciptakan yaitu Tuhan YME. Sebagai makhluk ciptaan Tuhan manusia wajib mengabdi kepadaNya dan juga menanggung tuntutan norma-norma Agama serta melakukan kewajibannya terhadap Tuhan YME. Sebagai bentuk perilaku bertanggung jawab kepada Tuhan misalnya yaitu mempunyai perasaan berdosa dan terkutuk.
Jenis tanggung jawab meliputi tanggung jawab terhadap diri sendiri meliputi tingkah laku, perasaan, menentukan hak-haknya. Tanggung jawab kepada masyarakat, meliputi aturan, norma- norma yang ada dimana seseorang berada. Kemudian tanggung jawab terhadap Tuhan, terkait dengan Agama yang dianutnya.
Referensi : http://repository.ump.ac.id/2160/3/BAB%20II_PARLINA_PSIKOLOGI%2716.pdf
Pengertian Pengabdian
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, pengabdian berarti hal mengabdi atau mengabdikan. Seorang warga negara yang mengabdi kepada negaranya biasanya berpedoman hidup: "Berjuang bagi negara tanpa mengharapkan imbalan apa-apa."
PENGABDIAN BUKAN PERBUDAKAN
Pengabdian bukan perbudakan, sebab perbudakan selalu disertai dengan paksaan dan ketakutan, yang akhirnya menimbulkan pemberontakan. Tidak ada perbudakan yang menghasilkan kebahagiaan karena akan berakhir pada kehancuran.
Perbudakan bertolak belakang dengan pengabdian sebab pengabdian selalu disertai dengan rasa tulus dan ikhlas dalam melakukan tugasnya. Tidak ada paksaan atau ancaman. Berkat bagi abdi yang setia adalah kebahagiaan bersama tuannya, sebagaimana Firman Tuhan:
"Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu." (Matius 25:21)
PENGABDIAN BERARTI BERBUAT SESUATU BAGI ORANG LAIN TANPA MENUNTUT IMBALAN JASA
Demikian pula orang yang mengabdi kepada sesama. Ia akan bertindak dan berkorban bagi sesama tanpa mengharapkan imbalan jasa. Dalam hal ini, kita dapat melihat para donor darah. Mereka menyumbangkan darahnya bagi mereka yang memerlukan, tanpa menuntut imbalan apa pun, sebab tujuannya adalah mengabdi kepada sesamanya.
Referensi : https://pesta.sabda.org/arti_pengabdian
Macam - macam Pengabdian
1. Pengabdian terhadap Tuhan yang Maha Esa
Yaitu penyerahan diri secara penuh terhadap Tuhan dan merupakan perwujudan tanggung jawabnya yang juga diikuti oleh pengorbanan.
2. Pengabdian kepada masyarakat
Ini timbul karena manusia dibesarkan dan hidup dalam masyarakat, sehingga sebagai perwujudan tanggung jawabnya kemudian melakukan pengabdian juga pengorbanan.
3. Pengabdian kepada raja
Yaitu suatu penyerahan diri secara ikhlas kepada rajanya, karena dianggap yang melindunginya, walaupun sekarang jarang terjadi.
4. Pengabdian kepada Negara
Timbul karena seseorang merasa ikut bertanggung jawab terhadap kelestarian (kelangsungan) negara dan demi persatuan kesatuan bangsa.
5. Pengabdian kepada harta
Ini terjadi karena seseorang memandang bahwa harta yang menghidupinya, sehingga tindakan- tindakannya semata- mata demi harta. Kadang- kadang ia tanpa menyadari justru mengorbankan dirinya untuk mempertahankan hartanya, yang akhirnya tidak dapat menikmati hartanya.
6. Pengabdian kepada keluarga
Ini timbul karena keinginan untuk membahagiakan keluarga dengan terpenuhinya kebutuhan secara lahir dan batin secara layak.
Referensi : http://isnainiasri27.blogspot.com/2015/12/normal-0-false-false-false-en-us-x-none_5.html
Pengertian Pengorbanan
Pengorbanan adalah suatu tindakan atas kesadaran moral yang tulus dan ikhlas atau juga bisa diartikan sebagai kerelaan seseorang akan suatu hal yang biasanya ditunjukan pada seseorang yang mempunyai tujuan atau makna dari tindakannya itu, dalam bentuk pertolongan dan tidak berharap imbalan dari suatu tindakan atau kerelaan, ikhlas semata-mata karna Tuhan. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.
Orang-orang yang berkorban biasanya adalah orang-orang yang melakukannya dengan ikhlas semata-mata karna Tuhan. Dan orang-orang yang berkorban berfikir bahwa pengorbanannya yang sedikit ataupun banyak akan berguna dan berarti sekali untuk orang yang menerima pengorbanannya itu, walau kadang ia harus rela mengorbankan jiwa dan raganya.
Referensi : http://rachmat-ali.blogspot.com/2015/03/pengertian-macam-macam-dan-contoh.html
Macam - macam Pengorbanan
a) Pengorbanan harta benda
b) Pengorbanan pikiran
c) Pengorbanan perasaan
d) Pengorbanan tenaga
Referensi : http://rachmat-ali.blogspot.com/2015/03/pengertian-macam-macam-dan-contoh.html
Akibat Dari Pengorbanan
Komentar
Posting Komentar